Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Banjir Harga Sembako Naik

Kompas.com - 12/01/2013, 21:18 WIB
K04

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang mengakibatkan banjir di sejumlah daerah di Indonesia berdampak pada naiknya harga sembako. Beberapa pedagang di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1/2013) sore, mengatakan, kenaikan harga tersebut karena banjir telah membuat distribusi sembako terhambat.            

Menurut Darwan (27), seorang pedagang sembako, kenaikan harga sembako sudah berlangsung selama seminggu terakhir. "Utamanya harga yang naik pada bahan bumbu masak, seperti cabai dan bawang," katanya.

Darwan menambahkan, kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Induk Kramat Jati tempatnya biasa membeli sembako.            

Pedagang lainnya, Muhamin (37) mengatakan, faktor cuaca sangat mempengaruhi perubahan harga sembako. Umumnya cabai dan bawang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan sayur-sayuran berasal dari Jawa Barat. "Sembako yang terhambat didistribusikan karena banjir biasanya akan rusak, sehingga membuat pedagang menaikkan sembako yang tersisa supaya tidak rugi," jelasnya,

Saat ini, harga cabai merah keriting yang semula sekitar Rp 16.000 per kilogram naik menjadi Rp 24.000 per kilogram. Cabai rawit merah dari sekitar Rp 18.000 per kilogram naik jadi Rp 32.000 per kilogram. Cabai rawit hijau dari sekitar Rp 10.000  naik jadi Rp 18.000 per kilogram. Tomat dari sekitar Rp 5.000 naik jadi Rp 8.000 per kilogram.

Bawang putih dari sekitar Rp 18.000 naik jadi Rp 22.000 per kilogram. Bawang merah dari sekitar Rp 14.000 naik jadi Rp 18.000 per kilogram. Kentang dari sekitar Rp 6.000 naik jadi Rp 8.000 per kilogram. Jeruk peras dari sekitar Rp 6.000  naik jadi Rp 12.000 per kilogram.            

Kenaikan harga tersebut sangat memberatkan terutama bagi konsumen dari para pedagang makanan. Pedagang mie Aceh Hasyim (34) mengeluh kenaikan harga sembako tidak bisa diiringi dengan kenaikan produk yang dijualnya. "Kalau saya naikkan harga jual mie, konsumen saya tidak akan mau beli," tuturnya.            

Namun, untuk harga sayur-sayuran tetap normal, seperti sawi stabil Rp 5.000 per kilogram, kol stabil Rp 4.000 per kilogram, kembang kol stabil Rp 11.000 per kilogram, wortel lokal stabil Rp 8.000 per kilogram, wortel impor stabil Rp 14.000 per kilogram, dan timun stabil Rp 4.000 per kilogram.

"Kalau sayuran harganya tetap normal, karena sumbernya dekat di daerah Jawa Barat, sehingga distribusinya tetap lancar, tidak terlalu terpengaruh dengan keadaan cuaca," jelas Muhamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com