Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesuji Banjir, Alat Berat Dikerahkan

Kompas.com - 26/01/2013, 15:47 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

MESUJI, KOMPAS.com — Banjir terjadi di Kabupaten Mesuji, Lampung. Alat-alat berat dikerahkan untuk mengatasi banjir yang terjadi dua hari terakhir di daerah ini. Dua wilayah di Mesuji, yaitu Kecamatan Simpang Pematang dan Way Serdang, dilanda banjir sejak Jumat (25/1/2013).

Bupati Mesuji Khamamik meninjau langsung banjir dan mengerahkan bantuan alat berat, yaitu ekskavator, untuk mengatasinya. Seperti tertulis dalam siaran pers Pemerintah Kabupaten Mesuji, Sabtu (26/1/2013), Khamamik mengawal langsung perbaikan saluran air yang tersumbat di Desa Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang, serta Desa Hadi Mulyo, Kecamatan Way Serdang.

Sejumlah perusahaan di Mesuji yang memiliki alat-alat berat juga diminta untuk membantu mengatasi banjir yang merendam jalan dan rumah warga. Ia meminta warga bergotong royong memperbaiki saluran air yang menjadi penyebab air meluap.

"Intensitas hujan yang cukup tinggi dalam sepekan terakhir membuat beberapa kawasan di Kabupaten Mesuji dilanda banjir. Dengan bantuan ekskavator ini, banjir dapat cepat surut," ujarnya.

Ekskavator yang didatangkan itu milik Pemkab Mesuji dan alat berat sewaan. Ia menyerahkan sepenuhnya pengelolaan alat berat itu kepada warga setempat yang dikoordinasi kepala desa. "Warga harus bergotong royong mengawal operasi ekskavator. Warga juga mestinya bersedia melepaskan tanahnya yang terkena pelebaran saluran air. Biayanya saya yang tanggung," katanya kemudian.

Ia juga mengimbau warga setempat menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di saluran air ataupun sungai. "Jika warga masih berlaku hidup tak sehat seperti itu, perbaikan saluran air akan sia-sia," tuturnya.

Berdasarkan laporan yang diterima, menurut Khamamik, sejumlah desa di beberapa kecamatan lain juga ikut terkena banjir. Alat berat juga akan disiagakan di wilayah yang dilanda banjir tersebut. Tanpa penanganan cepat, menurut Khamamik, dikhawatirkan banjir akan meluas ke areal persawahan dan perladangan milik warga. Jika terlambat, perekonomian warga setempat dapat terganggu karena air dapat mengakibatkan gagal panen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com