Bandar Lampung, - Kompas
Warga meminta pertanggungjawaban dan penjelasan pengembang soal jebolnya danau buatan di kawasan perumahan mewah tersebut. ”Kami datang minta santunan dan pertanggungjawaban mereka. Barang-barang elektronik kami rusak kena banjir seperti air bah itu. Padahal, puluhan tahun sebelumnya, kami tidak pernah kebanjiran seperti ini,” ujar Trisno (40), warga Kampung Sawa Raya, Bakung.
Zubaedah (60), warga Bakung lain, mengatakan, dia dan tetangga lain belum mendapatkan bantuan apa pun, baik dari pemerintah maupun pengembang Citra Garden. Padahal, hingga kini, rumahnya masih terendam banjir. Sudah tiga hari, ia dan keluarganya mengungsi ke tempat yang aman. ”Untuk makan, kami masih beli nasi bungkus. Malam hari, mengungsi ke tempat saudara,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, banjir masih merendam permukiman warga setinggi 40-60 sentimeter. Sesuai data Pemerintah Kecamatan Teluk Betung Barat, banjir merendam total 745 rumah di Bakung, Olok Gading, dan Kuripan. Danau buatan itu sendiri berada di permukiman warga. Banjir juga menggenangi bangunan SMPN 15 Bandar Lampung sehingga siswa masih diliburkan.
Ditemui terpisah, Daniel Reinhard Siregar, staf manajemen pengembang Citra Garden, menyebutkan, jebolnya tanggul danau itu akibat hujan ekstrem.
Meskipun demikian, pihaknya tidak menutup diri untuk membantu mengatasi kesulitan warga menyusul jebolnya tanggul danau di kompleks perumahan tersebut. ”Kami tengah meninjau dan menginventarisasi (dampak banjir). Kami pun sudah memberikan bantuan makanan dan mungkin juga air bersih nanti,” tuturnya.
Tanggul danau buatan memang mulai diperbaiki, Sabtu. Pekerja menimbun bekas tanggul itu dengan karung-karung berisi pasir. ”Kami tutup dulu dengan karung agar air berhenti. Setelah itu, baru kami beronjong dan diperkuat dengan material lain,” ujar Daniel.
Adapun tanggul yang jebol berukuran panjang 2,5 meter, tinggi 2 meter, dan lebar 1,5 meter.
Selain di Bandar Lampung, banjir juga terjadi di Lampung Selatan dan Mesuji. Di Tanjungsari, Lampung Selatan, banjir 1 meter merendam perkampungan warga.