Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Diam-diam Kembangkan Jam Tangan Pintar

Kompas.com - 28/01/2013, 10:09 WIB

KOMPAS.com — Google dikabarkan terus mencari kemungkinan untuk membuat produk jam tangan pintar (smartwatch). Kabar tersebut diembuskan oleh situs Business Insider setelah berbicara dengan orang dalam Google yang tentunya tidak mau disebutkan namanya.

Secara spesifik, Google diberitakan baru dalam tahap sedang mencari beberapa kemungkinan cara untuk memasarkan produk jam tangan pintar ini.

Pada Oktober 2012, Google telah mendaftarkan hak paten untuk perangkat smartwatch ini. Dalam file pendaftaran itu, produk tersebut terlihat mampu memberikan panduan arah, informasi produk, dan menampilkan notifikasi e-mail.

Namun, Google dikatakan belum tentu akan meluncurkan perangkat seperti yang telah didaftarkan tersebut. Belum ada informasi akan seperti apa produk milik mereka, bagaimana bentuknya, dan apakah akan berjalan di sistem operasi Android atau tidak.

Saat ini, Google ternyata lebih "dipusingkan" dengan bagaimana cara mempromosikan produk tersebut, sebelum memikirkan detail teknis dari produk jam tangan pintar ini.

Berbeda dari Google, pesaing terbesar mereka, Apple, dikabarkan sudah lebih mantap dalam meluncurkan produk jam tangan pintar. Perusahaan yang berpusat di Cupertino tersebut sudah bekerja sama dengan Intel untuk meluncurkan jam tangan pintar berukuran 1,5 inci dan dilengkapi dengan sistem operasi iOS.

Smartwatch merupakan jam tangan yang memiliki koneksi Bluetooth di dalamnya, mengizinkan perangkat ini untuk terhubung ke smartphone masa kini. Saat terhubung, para pengguna bisa melakukan panggilan suara, membaca pesan teks, hingga membaca e-mail langsung melalui jam tangan pintar ini.

Demikian berita ini KompasTekno kutip dari Phone Arena, Senin (28/1/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Whats New
    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com