Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2013, 07:35 WIB

KOMPAS.com - Apa yang paling menarik dari berbisnis? Ada yang memandang bisnis sebagai jembatan menuju kaya raya dan gemerlap. Ada pula yang melihat bisnis sebagai instrumen mengumpulkan uang dan digunakan untuk kaum fakir. Ada yang melihat bisnis bukan semata sebagai cara meraih laba, tetapi sebagai seni dan pentas untuk berekspresi.

Para penganut paham yang terakhir ini menjalani bisnis dengan penuh sukacita. Bisnis dijalani karena senang, tidak semata karena akan memperoleh uang.

Ada seorang pebisnis mobil mewah di DKI Jakarta yang menjual mobil dengan harga di atas satu miliar rupiah. Si pebisnis, sebut saja Syarif. Orangnya riang, penuh tawa, dan pengetahuannya tinggi soal mobil. Karena ramah, baik hati, suka menolong, dan cerdas, ia disukai peminat mobil mewah.

Suatu hari ada dua hartawan datang ke ruang pamer mobil Syarif. Dia pun mengajak mereka duduk sambil ”ngupi-ngupi” dan menikmati kudapan. Saat itu, kedua hartawan itu mengutarakan niatnya membeli mobil dengan tipe dan spesifikasi tertentu. Syarif panjang lebar menjelaskan mobil dengan spesifikasi itu. Setelah menjelaskan, Syarif menyatakan bahwa mobil yang dicari itu tidak ada di perusahaannya. Mobil itu dijual oleh perusahaan A dengan ruang pamer di Jalan B.

Kedua hartawan itu puas. Mereka pun kagum pada cara Syarif menjelaskan. Kagum pada pengetahuannya soal mobil berkelas, kagum pada jamuannya yang hangat, ataupun sikapnya yang tidak menyatakan mobilnya terbaik, kendati itu amat penting baginya. ”He-he-he, santai saja, emang bukan rezeki saya kok,” kata Syarif, Kamis (31/1/2013).

Lima hari berturut-turut, Syarif mendapat konsumen dengan keinginan yang sama. Dan lima kali pula Syarif menyampaikan bahwa mobil yang mereka cari tidak ada di ruang pamernya. Namun, Syarif tetap menjamu konsumen tersebut.

Sikap ini membuat stafnya gerah. Bahkan ada yang terang-terangan protes. Apa jawab Syarif? ”Eh, kalian jangan jadi pedagang atau eksekutif ’cemen’. Kalau memang kalian profesional, kalian tidak akan menyatakan produk lain yang memang bagus, sebagai produk jelek. Seorang profesional harus bersikap profesional pula,” katanya.

Staf Syarif berdecak kagum ketika beberapa hari kemudian para hartawan itu datang lagi dengan temannya. Mereka membeli 12 unit mobil di atas Rp 1,5 miliar per unit.

Ini tidak membuat Syarif jadi pongah. Ia sujud syukur. Syarif mengatakan, berbisnis memang perlu seni. Berbisnis mesti dilakukan dengan sukacita, penuh senyum, dan tawa. Kalau tidak ada pembeli? Tetap saja tertawa sambil mencari jalan keluar. (Abun Sanda)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com