Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Global Dorong Penguatan Rupiah

Kompas.com - 06/02/2013, 10:12 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Membaiknya sejumlah data perekonomian global, khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa, diharapkan dapat mendorong penguatan mata uang rupiah. Hal ini tidak mengurangi perhatian Bank Indonesia dalam mengamati dan menjaga mata uang garuda.

Pada akhir perdagangan Selasa kemarin, rupiah ditutup menguat di level Rp 9.675,50 per dollar AS dibandingkan saat dibuka di level Rp 9.680 per dollar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp 9.673-9.698 (berdasar pengamatan data di Reuters).

Ditutupnya bursa saham IHSG kemarin di zona merah menambah tekanan terhadap rupiah. Menurut riset BNI Treasury, hasil lelang perdana SBSN (Sukuk) di mana dimenangkan total Rp 1,5 triliun sama dengan target awal (total penawaran yang masuk mencapai Rp 4,132 triliun) berdampak positif terhadap pergerakan rupiah kemarin sore.

Hasil rilis data PDB Indonesia kuartal ke-4 di mana turun dari kuartal sebelumnya namun masih di atas level 6 persen yaitu 6,23 persen (untuk PDB tahunan 2012) mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah China. Hal ini diperkirakan akan berdampak positif terhadap rupiah Rabu (6/2/2013) ini.

Hari ini, rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi menguat. Non Delivery Forward satu bulan di pasar offshore pagi ini rupiah dibuka menguat di level Rp 9.673-9.683 per dollar AS.

Hal itu diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah di pasar onshore pagi ini. Situasi global yang membaik terutama kondisi di Eropa dan AS pasca rilis data zona Eropa dan AS yang lebih baik dari ekspektasi juga diharapkan akan berdampak positif terhadap rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com