Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Ayam Butuhkan Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 07/02/2013, 06:50 WIB
Alb. Hendriyo Widi Ismanto

Penulis

KUDUS, KOMPAS.com - Serapan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sangat tinggi di musim penghujan ini sehingga sejumlah pangkalan selalu kehabisan stok. Salah satu penyebabnya adalah banyak peternak ayam membutuhkan elpiji bersubsidi itu sebagai bahan bakar tungku penghangat anak-anak ayam. 

Peternak ayam pedaging Desa Bacin, Kecamatan Bae, Tohir (35), Kamis (7/2/2013), mengatakan, para peternak ayam membutuhkan elpiji tiga kilogram sebagai pengganti minyak tanah. Hal itu dilakukan karena harga minyak tanah mahal, Rp 11.000 per liter.  

Para peternak ayam biasanya menghangatkan anak-anak ayam selama seminggu. Elpiji yang dibutuhkan untuk tiga hari pertama sebanyak 12 tabung, kemudian untuk empat hari berikutnya 12 tabung.  

"Selama seminggu pengeluaran untuk membeli elpiji sebesar Rp 336.000. Kalau menggunakan minyak tanah dengan penghitungan 20 liter per hari, sepekan bisa habis Rp 1,54 juta," kata dia.

Untuk itu, Tohir berharap, pemerintah mengalokasikan elpiji 3 kilogram bagi para peternak ayam. Selain bisa menekan biaya perawatan, panas yang dihasilkan elpiji bisa lebih merata.  

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Sofyan Duhri, mengemukakan, kebutuhan elpiji untuk usaha mikro peternakan ayam mencapai 4 persen. Kebutuhan untuk 93 unit usaha peternakan ayam dengan total 571.000 ekor ayam, mencapai 1.599 tabung per bulan.  

"Setiap 5.000 ekor ayam membutuhkan 14 tabung elpiji sebagai bahan bakar tungku penghangat anak-anak ayam," kata dia.  

Untuk itu, Sofyan menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kudus mengajukan tambahan elpiji 3 kilogram banyak 15 persen dari kuota pada 2012, yaitu 5.221.146 tabung. Artinya, pada 2013, Pemerintah Kabupaten Kudus meminta Pertamina merealisasikan 6.004.318 tabung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com