Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Terus Dorong Bisnis Kartu Kredit

Kompas.com - 17/02/2013, 19:13 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Bank Mandiri terus menggenjot inovasi produk untuk mendorong peningkatan bisnis kartu kredit dan memperkuat penguasaan pasar. Selama 2012, bank pelat merah ini menerbitkan 2,8 juta kartu kredit, dengan pertumbuhan melampaui angka rerata nasional. Tahun ini, pembiayaan melalui kartu kredit ditargetkan tumbuh 30 persen.

"(Pertumbuhan kartu kredit pada 2012) meningkat 20,9 persen dari tahun sebelumnya," kata Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri, Heri Gunardi, dalam siaran pers, Minggu (17/2/2013). Pada saat yang sama, imbuh dia, pertumbuhan kartu kredit nasional pada 2012 tercatat 14,45 persen.

Heri mengatakan capaian pertumbuhan tersebut sangat menggembirakan. Apalagi pertumbuhan itu juga diikuti kenaikan penyaluran pembiayaan melalui kartu kredit. Dia menyebutkan, pembiayaan melalui kartu kredit Bank Mandiri hingga akhir 2012 tumbuh 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Heri, dalam lima tahun terakhir Bank Mandiri mencatatkan rata-rata pertumbuhan pembiayaan melalui kartu kredit sebesar 22,7 persen. "Untuk 2013, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan pembiayaan hingga 30 persen," ujar Heri. Target ini, imbuh dia, sejalan dengan strategi perusahaan yang fokus pada pengembangan bisnis pembiayaan dan pembayaran ritel.

Riset Bank Mandiri, ujar Heri, menyebutkan potensi segmen bisnis ini masih sangat besar. "Menurut hasil riset kami, tingkat penetrasi kartu kredit di Indonesia pada 2010 baru mencapai 15% dari total populasi yang layak menjadi pemegang kartu kredit atau cardable population," papar dia. Sementara, sebut Heri, di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, penetrasi kartu kredit berturut-turut mencapai 36 persen dan 26 persen.

Aturan Pembatasan Kartu Kredit

Heri optimistis target tinggi yang dipatok Bank Mandiri tak terkendala aturan baru dari Bank Indonesia terkait kepemilikan kartu kredit nasabah perbankan. Mulai tahun ini, Bank Indonesia mengatur setiap nasabah perbankan di Indonesia dengan penghasilan antara Rp 3-10 juta, hanya boleh memiliki kartu kredit maksimal dari dua bank penerbit.

"Kami tetap optimistis dapat memaksimalkan potensi di internal kami," kata Heri. Potensi yang dia maksud, antara lain jaringan luas, basis 12 juta nasabah, dan jejaring bisnis para nasabah tersebut. Program promosi juga bakal ditingkatkan untuk mengejar target ini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com