JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan mata uang dollar AS yang tinggi masih akan menekan pergerakan nilai tukar rupiah di awal pekan ini, Senin (18/2/2013). Bank Indonesia pun diperkirakan masih akan mengawal pergerakan rupiah.
Menutup perdagangan pekan lalu, Jumat (15/2/2013), rupiah ditutup melemah di level Rp 9.669 per dollar AS dari saat dibuka di level Rp 9.660. Sepanjang perdagangan rupiah bergerak di kisaran Rp 9.660-9.683 per dollar AS.
Indeks Harga Saham Gabungan menembus rekor baru di level 4609.786, hingga mengurangi tekanan pelemahan rupiah. Riset BNI Treasury menyatakan BI terus memantau rupiah dan menjadi faktor psikologis yang menahan depresiasi rupiah lebih lanjut.
Di awal pekan ini, rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi melemah kembali. Tingginya minat beli dollar AS di dalam negeri diitengarai memberi tekanan atas rupiah. Terlebih likuiditas dollar AS di pasar global diperkirakan berkurang seiring tutupnya pasar AS hari ini.
Namun, kesiagaan BI tidak diragukan lagi untuk mengawal pergerakan rupiah dan berpeluang mengamankan stabilitas nilai tukar rupiah hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.