Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Fasilitas Wisata Sambut Sail Komodo

Kompas.com - 19/02/2013, 12:16 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menata fasilitas pendukung sejumlah obyek wisata pantai yang ada di daerah itu, agar tetap tertata cantik dalam menyambut peserta Sail Komodo 2013.

"Sejumlah objek wisata pantai yang akan ditata antara lain, pantai di Nunsui dengan membangun tembok penahan gelombang di sepanjang pesisir itu," kata Wali Kota Kupang, Jonas Salean di Kupang, Senin (19/2/2013).

Jonas mengatakan hal itu saat menjawab persiapan Pemerintah Kota Kupang sebagai tuan rumah singgah serta peserta Sail Komodo yang akan memuncak pada September 2013. Selain itu, kesiapan dalam menjual potensi wisata yang dimiliki daerah setempat.

Menurut dia, dengan membangun tembok penahan gelombang di sepanjang pantai tersebut, akan mengurangi proses abrasi air laut terhadap kondisi pantai yang ada, sehingga tidak merusak pantai.

Dengan tetap terjaganya kondisi pantai yang berpasir putih itu, keindahan pantai tersebut akan tetap terjaga dan terpelihara. Pemerintah Kota Kupang juga berencana membangun sejumlah fasilitas lain, seperti lopo tempat bercengkerama serta fasilitas MCK untuk para pengunjung.

Hal yang sama, kata mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu, juga akan dilakukan penataan di Pantai Lasiana. Pantai ini milik pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang sebelumnya dikelola Pemkot Kupang.

Namun demikian, untuk Pantai Lasiana, Pemerintah Kota Kupang masih membutuhkan waktu guna membicarakannya dengan DPRD Kota Kupang sebagai pemegang hak anggaran.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com