Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dyandra Tawarkan Harga IPO Rp 315-415 Per Saham

Kompas.com - 19/02/2013, 13:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dyandra Media International Tbk berencana untuk menawarkan harga saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di level Rp 315-415 per lembar saham. Harga saham tersebut dinilai cocok untuk diterima pasar.

Presiden Direktur PT Dyandra Media International Tbk Lilik Oetama akan melepas 1,282 miliar lembar saham baru atau sekitar 30 persen dari modal disetor sesudah IPO kepada publik.

"Kami targetkan dari IPO ini akan mendapat dana sebesar Rp 500 miliar," kata Lilik saat konferensi pers di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Lilik menegaskan dana hasil IPO tersebut akan dipergunakan sekitar 67 persen untuk pengembangan anak usaha dalam bentuk penyertaan modal pada entitas anak, sekitar 24 persen untuk pelunasan pokok hutang bank dan 9 persen untuk modal kerja.

Sebagai perusahaan meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) pertama kali yang akan IPO di Indonesia, Dyandra Media akan melanjutkan bisnis MICE di Indonesia untuk mendukung perekonomian di dalam negeri. Sebagai penjamin pelaksana emisi, Dyandra Media menunjuk Mandiri Sekuritas dan OSK Nusadana Securities.

Proses book building akan berlangsung pada 19 Februari hingga 5 Maret 2013. Proses roadshow akan dilakukan di Kuala Lumpur, Singapura dan Hongkong.

Direktur Keuangan Dyandra Media International Budi Yanto Lusli menambahkan, dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi perseroan khususnya untuk membangun hotel dan convention center. Di tahun ini, perseroan akan membangun empat hotel lagi. Sehingga total kamar hotel dari 10 hotel yang dimiliki sebanyak 1.500 kamar.

"Sementara di tahun depan akan membangun 10 hotel lagi dengan target jumlah 1.500 kamar lagi. Sehingga kami akan memiliki sekitar 3.000 kamar dari 20 hotel yang dibangun," tambah Budi.

Direktur Operasional Dyandra Media Danny Budiharto menjelaskan kebutuhan dana operasional untuk dua tahun mendatang sebesar Rp 1 triliun. Sebesar Rp 500 miliar dikontribusikan dari hasil IPO, sisanya dari perbankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com