Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Mengaku Dimintai Tolong Bakrie

Kompas.com - 19/02/2013, 16:58 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha Hary Tanoesoedibjo mengaku dimintai tolong oleh Grup Bakrie untuk membeli saham Bumi Plc. Bos MNC Group ini pun memaparkan beberapa alasan utama yang memutuskan untuk membeli saham tersebut.

"Yang pertama karena layak untuk investasi, yang kedua solidaritas sebagai sesama pengusaha nasional. Yang ketiga, pada waktu ada saham minta dijual, minta tolong saya dan saya bantu," ujar Hary di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Namun, Hary Tanoe mengaku tidak mengetahui teknis pembelian saham Bumi Plc tersebut. Ia pun menegaskan awalnya dimintai tolong. "Saya enggak ingat detailnya karena staf saya yang menyelesaikan semuanya. Tapi, yang jelas, waktu itu saya dimintai tolong, mereka membutuhkan cash flow dari Recapital dan saya putuskan," terangnya.

Sebelumnya, peta perang di Bumi Plc berubah cepat. Grup Bakrie akhirnya mendapat dukungan dari Hary Tanoesoedibjo, pemilik Grup MNC. Hary masuk ke perusahaan ini dengan membeli 3 juta saham milik Recapital.

Merujuk pengumuman Bumi Plc, kemarin (18/2/2013), PT Recapital Advisors dan PT Bukit Mutiara menjual 24,20 juta unit atau setara 13,1 persen saham Bumi Plc kepada tiga pihak. Pertama, Avenue Luxemburg SARL, yang membeli 13,67 juta unit atau sekitar 7,4 persen saham Bumi Plc. Kedua, Flaming Luck Investment Ltd, yang dikendalikan keluarga Tanoesoedibjo, membeli 3 juta saham Bumi Plc (1,7 persen). Ketiga, Argyle Street Management Limited, yang membeli 7,54 juta saham (4 persen).

Hary menolak jika aksinya ini dikaitkan dengan kedekatannya dengan Grup Bakrie setelah dia membeli sejumlah aset milik konglomerasi tambang tersebut. Hary juga merahasiakan harga akuisisi Bumi Plc. Yang jelas, harga saham Bumi Plc kemarin GBp 389,9 per saham.

Spekulasi yang beredar, manuver Hary mendukung "penyelamatan" Grup Bakrie itu tak lepas dari upayanya memburu sejumlah aset milik Grup Bakrie. Pemilik MNC ini kabarnya akan memboyong 70 persen saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) senilai Rp 6 triliun. Dia juga ingin masuk ke PT Berau Coal Energi Tbk (BRAU). Saat dihubungi Kontan, Chairman Bumi Plc Samin Tan tak berkomentar atas spekulasi itu. "Kita tuntaskan dulu RUPSLB ini," ujarnya. 

Jika kehadiran Hary Tanoe di Bumi Plc memang bertujuan mendukung Grup Bakrie, posisi suara kubu ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bumi Plc bakal bertambah. Sebab, Grup Bakrie membutuhkan minimal 8 persen suara untuk memenangkan pertaruhannya di Bumi Plc. Aksi menggalang dukungan ke kubu Grup Bakrie tak hanya terjadi di London.

Di dalam negeri, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida dan Hatta Radjasa, Menko Perekonomian, ikut mendukung Grup Bakrie. Nurhaida menyatakan akan mengambil tindakan tegas jika terjadi perubahan pengendalian di Bumi Plc akibat RUPSLB pada 21 Februari 2013. Kemarin (18/2/2013), harga saham BUMI melonjak drastis, naik 9,41 persen dari hari sebelumnya ke Rp 930 per saham. 

Ikuti perkembangannya di Topik Kisruh Bumi

Baca juga:
Hashim Djojohadikusumo Angkat Bicara soal Bumi
Ada Apa dengan Grup Bakrie?
Hary Tanoe Beli Saham Bumi Plc

Ical: VIVA Tidak Akan Dijual!
Hary Tanoe Mengincar Media Milik Bakrie?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com