Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Daging Sapi Melalui Lelang Terbuka

Kompas.com - 25/02/2013, 13:04 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan, pengadaan impor daging sapi akan melalui mekanisme lelang. Hal ini untuk mengurangi terjadinya korupsi.

"Kita putuskan pengadaan daging sapi impor akan melalui mekanisme lelang terbuka. Ini diatur Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa selepas Rapat Koordinasi tentang Pangan di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Hatta menginginkan, Kementerian Perdagangan bisa menyeleksi perusahaan importasi daging sapi yang ingin ikut dalam mekanisme lelang. Sehingga tidak akan terjadi seperti kasus sebelumnya.

Harapannya, dengan mekanisme lelang terbuka tersebut, pemerintah nanti juga akan memiliki data terkait permintaan dan penawaran daging sapi. Begitu juga terkait jumlah importasi daging sapi yang diperlukan.

"Ini saya minta dihitung cermat. Jika pasokan daging sapi lokal kurang, sisanya baru impor secara terbuka," tambahnya.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menambahkan, mekanisme lelang pada importasi daging sapi ini dilakukan agar pemenuhan daging sapi bisa lebih transparan dan harganya bisa terjamin. Namun Gita menilai memang izin impor daging sapi ini adalah tugas dari Kementerian Perdagangan. Tapi untuk bisa mengeluarkan izin itu, Kementerian Perdagangan akan meminta rekomendasi dari kementerian teknis terkait.

"Jadi kita tidak akan mengeluarkan izin impor bila tidak ada rekomendasi dari kementerian teknis," kata Gita.

Saat ini, kedua kementerian ini masih membahas tentang formulasi mekanisme impor daging sapi tersebut. Harapannya bisa berlaku di tahun ini.

Jika mekanisme lelang ini berlaku, nantinya hanya akan ada satu pihak importir atau beberapa importir yang bisa mendapat izin. Selama ini ada 67 perusahaan pemilik izin importasi daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

    Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

    Spend Smart
    Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

    Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

    Spend Smart
    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Spend Smart
    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

    Whats New
    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Whats New
    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Whats New
    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Spend Smart
    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Whats New
    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Whats New
    Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Whats New
    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Whats New
    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Whats New
    Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com