Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Putih Naik Enam Kali Lipat

Kompas.com - 25/02/2013, 14:04 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, harga bawang putih kini sudah melonjak hingga enam kali lipat. Hal itu disebabkan karena keterbatasan pasokan di pasar.

Selama ini, pasokan bawang putih Indonesia masih dipenuhi dari impor.  Dengan pasokan bawang putih lokal yang belum normal, harga bawang putih terdongkrak naik.

"Harga bawang putih sekarang mencuat dari Rp 5.000 menjadi Rp 30.000 per kg. Ini lebih karena ketergantungan impor. Selama ini bawang putih dari impor karena keterbatasan pasokan domestik, makanya harganya naik," kata Gita selepas Rapat Koordinasi tentang Pangan di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Gita menegaskan bahwa importasi bawang putih ini bukan disebabkan karena fungsi distribusi pasokan domestik bermasalah. Begitupun soal fungsi importasi yang tidak bisa mengetahui kapan harus melakukan impor barang atau lebih disengaja oleh importir (dimainkan importir). Namun Gita mengaku kenaikan harga bawang putih ini disebabkan karena permintaan tinggi sementara pasokan barang di pasar terbatas.

"Itu lebih karena demand tinggi, tapi pasokan terbatas," tambahnya.

Sekadar catatan, harga bawang putih di pasar DKI Jakarta sempat menembus Rp 29-30.000 per kg. Di kota-kota lain di Jawa, harga bawang putih antara Rp 24.000-Rp 25.000 per kg. Padahal harga normalnya cuma Rp 12.000-Rp 14.000 per kg.

Kenaikan harga bawang putih mulai terjadi sejak akhir Desember dan Januari lalu saat harganya melonjak Rp 19.000 per kg. Tingginya curah hujan di berbagai daerah di Indonesia pada saat itu tak hanya mengganggu panen tapi juga jalur distribusi.

Memasuki bulan Februari, curah hujan mulai menurun dan harga produk hortikultura lain juga berangsur merendah, namun harga bawang putih justru terus meroket. Kebutuhan bawang putih selama ini memang lebih banyak dipenuhi oleh produk impor. Tahun lalu nilai impor bawang putih mencapai sekitar 250 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Whats New
    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    BrandzView
    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Whats New
    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Whats New
    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com