Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia-Pasifik Jadi Penggerak Permintaan Pesawat Terbang

Kompas.com - 25/02/2013, 17:20 WIB
Haryo Damardono

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Menurut perkiraan pasar regional terbaru dari Airbus, maskapai-maskapai penerbangan Asia Pasifik akan memimpin permintaan dunia akan pesawat-pesawat terbang yang lebih besar dan lebih efisien dua puluh tahun ke depan.

"Pergerakan di pasar transportasi udara akan terjadi di Pasar Asia Pasifik untuk 20 tahun ke depan," ujar Chief Operating Officer Customer Airbus, John Leahy, Senin (25/2/2013) di Singapura, dalam presentasinya.

Leahy menambahkan, ekonomi yang tumbuh, kota-kota yang lebih besar dan kekayaan yang meningkat akan membuat lebih banyak orang terbang, mendorong kebutuhan akan pesawat-pesawat yang lebih besar dan lebih efisien.   

"Airbus akan berada dalam posisi unik dalam memenuhi permintaan pasar ini dengan lini produksi yang paling modern, efisien dan lengkap, baik itu pesawat dengan 100 kursi atau 500 kursi, yang memenuhi kebutuhan semua pasar," kata Leahly.

Secara keseluruhan, permintaan maskapai dari regional ini akan mencapai 9.870 unit pesawat penumpang dan kargo baru selama periode perkiraan tersebut, dengan nilai 1.6 triliun dollar AS. Angka tersebut mewakili 35 persen dari seluruh pesawat baru di dunia untuk 20 tahun ke depan.

Ini lebih besar daripada Eropa dan Amerika Utara. Dilihat dari nilainya, daerah ini mewakili 40 persen dari pasar global untuk pesawat baru, yang berarti lebih banyak proporsi Asia-Pasifik lebih membutuhkan pesawat berbadan lebar.  

Di pasar pesawat penumpang, jumlah armada yang dioperasikan oleh maskapai-maskapai Asia-Pasifik akan tumbuh lebih dari 2 kali lipat dalam 20 tahun, dari 4.300 pesawat saat ini, menjadi 10.440 pesawat. Hal ini didasari oleh pertumbuhan lalu lintas udara yang tumbuh 5 ,8 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata dan juga penggantian hampir 3.500 pesawat yang saat ini digunakan.

Mencerminkan urbanisasi yang tinggi di Asia Pasifik, lalu lintas udara ini akan terus terkonsentrasi di beberapa kota-kota besar yang terus tumbuh, dengan pesawat-pesawat yang lebih besar memberikan cara yang paling efisien untuk memenuhi permintaan dan regulasi bandara.

Pengiriman pesawat berbadan lebar meliputi 3.080 pesawat berlorong ganda seperti A330 dan A350 XWB terbaru, dan sekitar 760 pesawat sangat besar dengan 400 kursi, seperti A380, untuk rute-rute paling sibuk. Di puncak pasar, daerah ini akan memimpin permintaan dunia untuk pesawat seperti A380, yang mewakili 45 persen pengiriman untuk kategori ini.

Selain untuk penerbangan jarak jauh, maskapai di daerah ini juga akan terus mengoperasikan pesawat berbadan lebar berukuran sedang, dengan lebih banyak rute di masa depan yang akan dilayani oleh pesawat yang membawa lebih dari 400 penumpang.

Selain itu, perkiraan Airbus terbaru ini juga melihat bahwa jumlah pesawat berlorong tunggal di daerah ini akan meningkat juga di tahun-tahun mendatang.

Hal ini sebagian besar akan didorong oleh pertumbuhan terus-menerus dari sektor penerbangan biaya rendah, yang selama 10 tahun belakangan meningkat 7 persen per tahun. Pertumbuhan ini, ditambah dengan waktu penggantian pesawat akan menghasilkan sekitar 6.030 permintaan berlorong tunggal di daerah ini, seperti jenis A320.        

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com