Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemahalan, Aeon Batal Beli Matahari

Kompas.com - 26/02/2013, 07:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Jepang, Aeon Co Ltd memutuskan mundur sebagai calon pembeli strategis saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Aeon merasa valuasi aset LPPF yang ditawarkan CVC Capital Partners Ltd, pemegang saham pengendali LPPF terlampau mahal.

Sumber Bloomberg yang  tidak ingin disebut namanya mengatakan, Aeon sempat mengajukan tawaran senilai  2,6 miliar dollar AS, bulan lalu, untuk valuasi seluruh saham LPPF yang merupakan aset terbesar CVC di Asia Tenggara. Namun angka itu masih jauh dari banderol yang dipasang CVC atas LPPF senilai total 3,5 miliar dollar AS.

Eksekutif Bidang Business Development Aeon, Masaaki Toyoshima dalam email-nya kepada Bloomberg mengatakan bahwa dalam pertemuan 4 Februari 2013, perusahaan ritel Jepang itu sudah mengindikasikan tidak bisa memenuhi harga jual yang diajukan CVC. Harga yang diminta oleh CVC setara dengan 15 kali perkiraan pendapatan sebelum bunga, depresiasi dan penyusutan LPPF tahun 2013.

Selain Aeon, masih ada dua calon investor strategis lain yang memburu saham LPPF. Mereka adalah Temasek Holdings dan American International Group Inc (AIG). CVC menawarkan 40 persen saham LPPF senilai  1,5 miliar dollar AS.

Aksi ini adalah bagian dari kewajiban CVC untuk melepas dan mempertahankan kepemilikan publik (refloat) di LPPF minimal sebesar 20 persen dari total saham yang dicatatkannya. Sebelumnya, CVC mengakuisisi saham LPPF dari PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sebanyak 90,76 persen dan Pacific Asia Holdings Ltd 7,24 persen tahun 2010 silam.

KONTAN mencoba menghubungi manajemen Grup Lippo. Namun, Benjamin Mailool, Presiden Direktur MPPA, sebagai pemilik minoritas saham LPPF dan Sekretaris Perusahaan LPPF Miranti Hadisusilo tidak menjawab panggilan telepon KONTAN.

Atas kejadian tersebut, pengamat pasar modal Yanuar Rizki berpendapat, saat ini valuasi harga LPPF memang akan lebih mahal. Ini karena beberapa aksi korporasi yang telah lebih dulu dilakukan oleh grupnya, yakni PT Multipolar Tbk (MLPL) yang menggandeng Temasek Holdings masuk ke MPPA. 

Penentuan valuasi sewajarnya terbentuk dari sisi fundamental dan persepsi. "Masalahnya semua harga emiten di grup ini sudah didongkrak. Jadi valuasinya ikut naik," kata Yanuar, kemarin (25/2/2013). Dia menilai ini adalah bagian aksi yang akan memberikan persepsi ke investor.

Tahun lalu, LPPF meraup laba bersih Rp 770,9 miliar, naik 65,5 persen dari tahun sebelumnya. Harga saham LPPF kemarin anteng di Rp 3.375. (Narita Indrastiti, Agustinus Beo Da Costa/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com