Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Kewirausahaan Disiapkan

Kompas.com - 01/03/2013, 20:56 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Guru-guru yang mengampu mata pelajaran ekonomi di jenjang pendidikan menengah bakal disiapkan menjadi guru kewirausahaan.

Pendidikan kewirausahaan yang diwajibkan di SMA/MA/SMK pada Juli 2013 nanti diharapkan dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini.  

"Pendidikan kewirausahaan harus mulai dikembangkan. Kami akan siapkan guru-guru ekonomi untuk mengajar kewirausahaan. Di LPTK, alumni pendidikan ekonomi ini sudah dibekali soal pendidikan kewirausahaan," kata Syawal Gultom, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud di Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Menurut Syawal, pendidikan kewirausahaan digabungkan dengan prakarya. Sebab, tanpa kemampuan untuk menciptakan produk yang bernilai jual, kewirausahaan tidak bisa berjalan. 

Secara terpisah, Presiden Universitas Ciputra Entrepreneurship Antonius Tanan, mengatakan pendidikan kewirausahaan akan berdampak pada terbetuknya kemandirian sebagai wirausaha jika diajarkan secara tepat.

"Pendidikan kewirausahaan itu seperti belajar berenang. Artinya, gurunya harus bisa melakukan dan mencontohkan kepada siswa. Jadi, sebaiknya dipilih guru yang memang memiliki minat dan pengalaman di kewirausahaan," kata Antonius.  

Para guru kewirausahaan mesti dibekali dengan interprestasi yang sama. Jika pendidikan kewirausahaan dikaitkan dengan tujuan pembangunan nasional, menurut Antonius, arahnya untuk melahirkan pelaku bisnis yang dapat menciptakan lapangan kerja.

"Untuk pengenalan awal, bisa dengan kegiatan bazar atau berdagang. tetapi tidak berhenti di situ. Bagaimana siswa mampu menciptakan produk yang bagus dan menguntungkan dengan modal yang ada serta berani mengambil risiko, di sinilah poin dari pendidikan kewirausahan itu," kata Antonius.  

Seperti di negara-negara Eropa, pendidikan kewirausahaan juga berkembang luas sejak jenjang pendidikan dasar. Lewat pendidikan kewirausahaan ini, para guru membekali siswa dengan kemampuan untuk mengubah ide menjadi aksi.

Jika mengacu pada pendidikan kewirausahaan yang dikembangkan Komisi Eropa, tujuan pendidikan kewirausahaan ini untuk membantu siswa memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan bertindak secara dunia kewiraushaan.  

Lewat pendidikan kewirausahaan, siswa dibantu untuk memiliki sikap menyadari potensi dirinya dan percaya diri. Selain itu, siswa berinisiatif, berani mengambil risiko, berpikir kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah.

Adapun untuk pengetahuan, para siswa akan memiliki informasi tentang kesempatan berkarir dan dunia kerja yang bisa dipilihnya, serta melek ekonomi dan finansial.

Hal lainnya siswa memiliki pengetahuan soal organisasi bisnis dan proses menjalankan bisnis. Terkait dengan keterampilan, siswa akan mampu berkomunikasi, presentasi, serta membuat perencanaan.

Siswa juga mempunyai kesempatan untuk mempraktiikan atau mencoba peluang bisnis. Yurizal, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 79 Jakarta, mengatakan para guru belum semua memahami soal pendidikan kewirausahaan.

"Apalagi di SMA, pendidikan kewirausahaan dipertanyakan relevansinya. Padahal, dengan bekal pendidikan kewirausahaan, justru siswa jadi terbuka pilihan hidupnya untuk tidak jadi pemburu kerja," kata Yurizal.  

Di SMAN 79, pendidikan kewirausahaan dikembangkan sejak tahun 2010 atas inisiatif pendidik yang memiliki pengalaman langsung terjun di dunia wirausaha.

Maman Suwarman, penanggung jawab pendidikan kewirausahaan di SMAN 79 Jakarta, justru berlatar belakang pendidikan bahasa Indonesia.

"Saya terpanggil mengenalkan pendidikan kewirasusahaan, supaya kelak siswa bisa mandiri, tidak menjadi pengangguran akibat lapangan kerja yang terbatas," ujar Maman yang berpengalaman di bisnis kerajinan kerang dan properti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com