Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Meroket, BI Rate Harus Naik

Kompas.com - 03/03/2013, 12:25 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Global Market HSBC Indonesia Ali Setiawan menilai Bank Indonesia (BI) harus segera menaikkan suku bunga acuan BI (BI Rate) karena inflasi per bulan semakin meningkat.

"Ini perlu sikap tegas BI bahwa BI harus segera menaikkan suku bunganya. Sebab, inflasi sudah mulai naik," kata Ali di Jakarta, Minggu (3/3/2013).

Kendati demikian, BI pasti telah memiliki standar tersendiri untuk bisa menaikkan dan menurunkan suku bunga acuannya. Memang, hingga saat ini, BI masih konsisten menjaga stabilitas BI rate bertahan di 5,75 persen selama 13 bulan terakhir. "Ini memang BI belum mau menaikkan," tambahnya.

Berita sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan Februari 2013 sudah mencapai 0,75 persen. Hal ini juga diakui oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo bahwa inflasi di bulan ini di luar perkiraannya semula.

Gubernur BI Darmin Nasution sendiri sebelumnya juga hanya memperkirakan inflasi Februari hanya 0,5-0,6 persen. Bahkan, inflasi ini lebih rendah dibanding bulan lainnya. Namun, jika dibanding tahunan, maka inflasi Februari akan lebih tinggi, yaitu di atas 5 persen. BI menargetkan inflasi tahunan akan mencapai 4,5 plus minus 1 persen. Jika kurang dari itu, maka BI bergeming untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Kepala BPS Suryamin juga masih meyakini bahwa inflasi Februari (yoy) yang sudah mencapai 5,31 persen dinilai masih aman. Meski BPS sendiri juga meyakini bahwa inflasi tahunan Februari 2013 ini merupakan yang tertinggi selama 10 tahun terakhir, pihaknya percaya bahwa inflasi ini hanya temporer dan akan kembali turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com