Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Cabut Anggaran Subsidi BBM

Kompas.com - 03/03/2013, 20:39 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan kepada pemerintah untuk mencabut anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). Selanjutnya anggaran tersebut bisa direlokasi ke pengembangan dan pembangunan perekonomian daerah. Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto menilai pihaknya mengusulkan setiap provinsi bisa memperoleh Rp 5 triliun dari hasil relokasi subsidi BBM tersebut.

"Kami mendukung dilakukannya relokasi subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur dan pendidikan di setiap provinsi. Jika ini dilaksanakan, maka infrastruktur dan pendidikan di setiap daerah bisa lebih baik," kata Suryo di Jakarta, Minggu (3/3/2013).

Kadin Indonesia menilai saat ini anggaran subsidi BBM mencapai lebih dari Rp 200 triliun atau sekitar 12 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Agar dapat mempercepat pembangunan daerah, maka akan lebih baik anggaran untuk subsidi BBM tersebut bisa direlokasi. Selama ini, Kadin Indonesia menilai para investor enggan mampir ke daerah karena ketiadaan infrastruktur yang memadai baik dalam hal infrastruktur jalan hingga urusan listrik.

"Pemerintah dihadapkan oleh dua pilihan, mempercepat pembangunan infrastruktur atau menghabiskan subsidi untuk penggunaan kendaraan bermotor yang membuat macet," tambahnya.

Dengan penghapusan anggaran subsidi BBM tersebut, Suryo menilai imbasnya harga BBM akan semakin naik. Hal ini sudah menjadi konsekuensi bagi masyarakat dan pemerintah karena anggaran subsidi BBM tersebut akan lebih dialihkan ke program lain. Tapi dengan pengalihan anggaran subsidi BBM ini tentunya akan memberi efek bagi perekonomian lainnya.

Dengan kelancaran infrastruktur, maka perekonomian akan semakin bertumbuh dan efeknya juga akan meningkatkan taraf hidup masyarakat sendiri. Di sisi lain, percepatan pembangunan di setiap daerah khususnya di daerah terpencil bisa merata. Imbasnya, pembangunan nantinya tidak akan dirasakan di pusat kota tapi juga bisa merata di setiap daerah. Selain itu, kebijakan ini nantinya juga bisa menekan urbanisasi masyarakat dari desa ke kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

    Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

    Spend Smart
    Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

    Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

    Spend Smart
    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

    Spend Smart
    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

    Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

    Whats New
    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

    Whats New
    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

    Whats New
    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

    Spend Smart
    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

    Whats New
    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

    Whats New
    Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

    Whats New
    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

    Whats New
    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

    Whats New
    Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com