Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Gas Elpiji 12 Kg Masih Lancar

Kompas.com - 06/03/2013, 00:00 WIB
Fabio Lopes

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Menjelang kenaikan harga jual elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram sebesar Rp 25.400 per tabung pada pertengahan Maret 2013 ini, pasokan produk itu di agen-agen penjualan masih lancar. 

Yuni Isnawati, pemilik toko Ananda yang merupakan agen elpiji di Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur, ketika ditemui Kompas, Selasa (5/3/2013), mengungkapkan, saat ini pihaknya masih lancar mendapatkan pasokan elpiji kemasan 12 kilogram.

"Setiap minggu agen kami mendapatkan 10 tabung hingga 14 tabung elpiji 12 kilogram. Untuk elpiji bersubsidi 3 kilogram, per hari kami mendapatkan 100 tabung," kata Yuni.

Saat ini produk elpiji kemasan 12 kilogram yang dijual Yuni seharga Rp 78.000. Kemasan 3 kilogram dijual dengan harga Rp 12.750 untuk pengecer, Rp 13,500 untuk industri rumahan seperti warung dan penjual kue, serta Rp 14.000 untuk masyarakat pada umumnya. 

Terkait rencana Pertamina untuk menaikkan harga elpiji kemasan 12 kilogram mencapai Rp 95.600, Yuni mengaku akan tetap mengusahakan menjual produk tersebut.

"Selama ini elpiji kemasan 12 kilogram hanya dibeli konsumen menengah ke atas, dan dalam seminggu terkadang hanya terjual 4 tabung. Elpiji kemasan 3 kilogram bisa terjual hingga ratusan tabung karena harga lebih murah bagi masyarakat dan pelaku industri rumahan," kata Yuni.

Sementara itu, Erwin Setiadi, salah satu penjual elpiji kemasan 12 kilogram dan 3 kilogram di Jatinegara, Jakarta Timur, juga menuturkan hal yang sama. Menurut Erwin, pasokan elpiji 12 kilogram sampai sekarang masih bisa didapatkan. Namun, ia mengaku tidak setuju dengan rencana kenaikan harga karena bisa menurunkan omzet penjualan.

"Per bulan saya bisa mendapatkan hingga Rp 1.500.000. Apabila harga elpiji 12 kilogram Rp 95.000, tentu saya tidak menjual produk itu lagi. Omzet penjualan saya pasti menurun hingga 30 persen," ungkap Erwin.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir, ketika dihubungi Kompas, mengatakan bahwa sampai saat ini, pasokan elpiji kemasan 12 kilogram masih normal di pasaran dengan 1,1 juta metriks ton pada tahun ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com