Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabungan untuk Atasi Krisis Rumah

Kompas.com - 06/03/2013, 02:36 WIB

Jakarta, Kompas - Tabungan perumahan rakyat sudah saatnya direalisasikan untuk menekan krisis perumahan di Tanah Air. Untuk itu, diperlukan kontribusi dana dari pekerja dan perusahaan.

Demikian dikemukakan pakar properti, Panangian Simanungkalit, di Jakarta, Selasa (5/3), menyikapi penyusunan Rancangan Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang merupakan hak inisiatif DPR.

Dalam RUU Tapera disebutkan, peserta Tapera adalah pekerja, sedangkan pemberi kerja belum dimasukkan sebagai peserta. Adapun iuran peserta Tapera ditetapkan 5 persen dari penghasilan setiap bulan, dengan besar penghasilan sekurang-kurangnya setara upah minimum provinsi/kabupaten/kota.

Menurut Panangian, Tapera memerlukan keikutsertaan perusahaan dan pekerja berupa kontribusi iuran. Model serupa telah diterapkan di sejumlah negara tetangga, yakni central provident fund atau housing provident fund, seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, dan China.

”Kontribusi perusahaan untuk mendanai tabungan perumahan bagi karyawan merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan sebagai aset utamanya,” ujar Panangian.

Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengemukakan, iuran Tapera 5 persen itu telah diusulkan untuk ditanggung bersama antara perusahaan dan karyawan. ”Komposisi akan dibahas,” ujarnya.

Kekurangan rumah di Indonesia saat ini sudah menembus 15 juta unit. Sementara laju kekurangan rumah terus bertambah 700.000 unit per tahun.

Menurut Panangian, kesenjangan penyediaan rumah rakyat terus berlangsung justru di saat memasuki ledakan properti yang ditandai dengan geliat properti hampir di seluruh sektor, baik hotel, apartemen, perkantoran, kawasan industri, pusat perbelanjaan, dan rumah tapak.

Panangian meminta Rancangan Undang-Undang Tapera disosialisasikan, melibatkan para pemangku kepentingan, baik pelaku usaha, asosiasi pekerja, maupun praktisi dan akademisi, Termasuk, bagaimana kedudukan Tapera terhadap skim Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan-Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS) yang juga memberikan skim bantuan perumahan untuk pegawai swasta dan pegawai negeri meskipun belum optimal.(LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com