Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Harga BBM Bersubsidi Tak Naik

Kompas.com - 14/03/2013, 20:04 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar jangan ada opsi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi dalam pembahasan mengatasi implementasi BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran.

"Subsidi BBM memang tidak tepat sasaran. Tapi ada arahan lain dari Presiden agar tidak menaikkan harga BBM," kata Jero di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Jero mengatakan, untuk penghematan BBM bersubsidi, Pertamina tengah mempersiapkan sistem dengan teknologi informasi agar kendaraan bermotor tidak bisa mengisi BBM bersubsidi berulang kali dalam jangka waktu tertentu.

"Nanti ada IT di SPBU. Sekarang banyak orang beli, dibawa pulang kemudian dikuras, lalu diisi lagi. Ini karena (BBM bersubsidi) harganya murah. BBM terus dijual. Jadi nanti orang tidak bisa isi dua kali," kata Jero.

Langkah lain, tambah Jero, akan terus mengupayakan penghematan penggunaan BBM. Beberapa perusahaan besar yang ditemui, kata dia, berkomitmen tidak memakai BBM bersubsidi untuk kendaraannya. Larangan menggunakan BBM bersubsidi untuk kendaraan milik pemerintah juga akan terus dilakukan.

"Nanti taksi baru semua sudah pakai komponen gas. Gas disiapkan di pul. Di luar juga sudah disiapkan. Hiswana Migas (Himpunan Pengusaha Swasta Minyak dan Gas) juga sudah saya beri tahukan; orang kalau punya 5 SPBU, satu harus gas. Ini sporadis kami lakukan untuk kurangi beban itu," pungkas Jero.

Sebelumnya, Presiden mengatakan, pemerintah tengah kaji pengurangan subsidi BBM. Menurut Presiden, ada sejumlah opsi yang menjadi bahan pertimbangan pemerintah. Hanya, opsi itu belum dapat disampaikan saat ini.

Presiden mengakui bahwa subsidi BBM masih menimbulkan ketidakadilan. Misalnya, BBM subsidi digunakan oleh kalangan menengah ke atas yang seharusnya bisa membeli BBM nonsubsidi. Realita seperti itu dinilai tidak tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com