Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Perdana Dyandra Rp 350

Kompas.com - 15/03/2013, 08:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saham perdana PT Dyandra Media International Tbk akhirnya ditetapkan seharga Rp 350 per saham. Otoritas Jasa Keuangan, di sisi lain, menetapkan saham Dyandra sebagai efek syariah.

Saham Dyandra sebelumnya ditawarkan pada harga Rp 315-Rp 415. Saham korporasi penyelenggara jasa pertemuan, insentif, konferensi, dan ekshibisi (MICE) itu akan dilepas ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO).

Dalam prospektus tambahan yang diterbitkan Dyandra, Kamis (14/3/2013), ditegaskan, jumlah saham yang dilepas sebanyak 1,282 miliar saham atau 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga Rp 350 per saham, total dana yang diperoleh perseroan senilai Rp 448,7 miliar. Penawaran umum saham Dyandra digelar pada 15, 18, dan 19 Maret 2013.

Dyandra juga mengalokasikan saham karyawan (employee stock allocation) sebesar 5 persen atau setara dengan 64,1 juta saham. Jika terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan perseroan dan entitas anak, sisa saham itu akan ditawarkan kepada masyarakat. Dyandra juga memiliki opsi saham untuk program pemberian opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (management and employee stock option program) sebanyak 2,5 persen atau 106,820 saham.

Meski melihat banyaknya pihak yang terjun ke dalam bisnis penyelenggara kegiatan (EO), menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, peluang bisnis Dyandra baik.

”Bisa dikatakan, bisnis EO merupakan bisnis yang berprospek baik karena pengguna jasa ini adalah masyarakat menengah perkotaan yang kian bertambah seiring berjalannya waktu. Prospek bisnis EO dalam beberapa tahun ke depan akan terus meningkat,” kata Reza.

Tantangan

Reza melihat langkah Dyandra mengembangkan dua bisnis utama, yakni gedung konvensi dan perhotelan, sebagai kesempatan dan tantangan. Dyandra memperluas Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia International Expo (Tangerang Selatan), dan Makassar International Convention Center. ”Kami melihat hal yang menarik, yakni dapat membuat bisnis hotel menjadi hal yang terintegrasi dengan pengembangan bisnis gedung konvensi,” kata Reza.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham Dyandra sebagai efek syariah per 13 Maret 2013 melalui Keputusan Nomor: Kep-06/D.04/2013. Penetapan itu ditandatangani Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida. Ditegaskan, keputusan itu sebagai tindak lanjut hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran yang disampaikan manajemen Dyandra. (BEN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com