Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2013, 14:14 WIB

TANYA :

Dear konselor, anak perempuan saya berusia 9 bulan masih menyusui. Sementara saat ini saya dengan hamil anak ke-2 dengan usia kandungan 3 bulan setengah. Pertanyaan saya ,apakah tidak masalah/efek bagi kandungan saya selama menyusui. Masalahnya saya jadi bingung, saya sudah berkonsultasi dengan bidan mengenai kondisi ini dan katanya tidak akan menjadi masalah. Tetapi  setelah saya tanyakan ke dokter di tempat lain (lembaga ibu&anak), hal ini akan menimbulkan kontraksi dengan kandung saya? Bagaimana sebenarnya mengenai menyusui di masa kehamilan ini. Sebelumnya  saya ucapkan terima kasih atas jawabannya.

(Alfi Soraya, 27, Jakarta Pusat)


JAWAB :

Halo Ibu Alfi Soraya. Terima kasih atas pertanyaannya ibu. Sebelumnya, selamat atas kehamilan kedua ibu, semoga selalu diberi kelancaran, amin. Baik, saya akan coba jawab ya.

Menyusui di kala hamil merupakan prosedur yang aman. Syaratnya, ibu banyak makan makanan yang bernutrisi seimbang, istirahat yang cukup (berhenti sebelum merasa capek), dan rileks (tidak khawatir/ panik/ gelisah/ stress)

Ketika menyusui di kala hamil, ibu mungkin merasakan kontraksi. Perlu diperhatikan kontraksi ini bukanlah kontraksi seperti ingin melahirkan, namun, terasa kencang di perut bagian bawah/area rahim. Hal ini disebabkan karena hormon oksitoksin bekerja, hormon yang mengalirkan ASI, sekaligus hormon yang merangsang kehamilan.  Sebagian besar, kontraksi seperti ini tidaklah berisiko untuk janin, keguguran, ataupun persalinan prematur.

Namun sebaliknya, jika ibu memiliki riwayat sulit hamil, riwayat bersalin lebih awal dari jadwal, dan riwayat keguguran, ibu dapat mempertimbangkan untuk menyapih si kakak.

Sekali lagi, untuk meyakinkan, jika ibu hamil normal dan sehat, maka tidak ada alasan fisik atau medis untuk tidak menyusui dikala hamil. Namun perlu diperhatikan, jika kontraksi dan/atau flek berlangsung secara kontinyu, disarankan untuk konsultasi ke dokter kandungan.

Perlu diketahui pula bahwa, menyusui membuat ibu tenang. Ketenangan dan istirahat ekstra sangat diperlukan bagi ibu dengan kondisi menyusui dikala hamil. Menyusuilah si kakak dengan posisi berbaring, biasanya kedua ibu dan anak sama-sama bisa tertidur.

Ohya, selama menyusui dikala hamil, posisikan si kakak yang sedang menyusu dengan posisi yang aman dan nyaman (tidak menendang area perut ibu, tidak banyak bergerak, dll). Dapat juga, meminta si kakak menyusu lebih sebentar, dan lebih mengarahkan untuk makan. Tidak lupa juga untuk memonitor kenaikan BB si kakak selama dia menyusu dikala ibu hamil ya. Pastikan dia dapat cukup makan.

Seperti itu penjelasan dari saya ibu, semoga baik kehamilan maupun menyusui-nya berlangsung lancar.

Salam Menyusui,

Farahdibha Tenrilemba, @dibamommy
 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com