Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai di Sampit Rp 90.000 Per Kilogram

Kompas.com - 25/03/2013, 02:27 WIB

SAMPIT, KOMPAS.com - Harga cabai sayur di sejumlah pasar tradisional Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, naik sebesar Rp 40.000/kg atau dari Rp 50.000/kg menjadi Rp 90.000/kg.

"Kenaikan harga cabai di Sampit sudah berlangsung dua hari terakhir dan hal itu terjadi akibat berkurangnya pasokan dari pulau Jawa," kata salah seorang pedagang di pasar tradisional Keramat Sampit, Kabupaten Kotim, Roji, di Sampit, Minggu (24/3/2013).

Harga cabai diperkirakan akan terus naik jika pasokan tersendat, sementara cabai lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar. Hasil panen lokal sekarang berkurang karena di beberapa wilayah Kabupaten Kotim petani gagal panen akibat tingginya curah hujan.

Curah hujan yang tinggi sangat mempengaruhi hasil panen. "Cabai membusuk jika sering kena air, pedagang tidak memiliki pilihan lain selain harus menaikan harga jual cabai karena stok saat ini sangat terbatas dan susah didapat," kata Roji.

Para pedagang tetap berharap pasokan dapat kembali lancar, sehingga harga bisa normal kembali, sebab dengan terbatasnya pasokan dan harga tinggi membuat keuntungan pedagang menurun karena daya beli masyarakat juga menjadi berkurang.

"Kami menjual cabai sebesar Rp90.000/kg, namun jika ada masyarakat yang membeli hanya sedikit maka kami hargai sebesar Rp 10.000/ons," katanya.

Harga bawang merah dan bawang putih di Sampit berkisar antara Rp60.000-Rp70.000/kg sekarang cenderung turun sebesar Rp 10.000-Rp 11.000/kg. Harga bawang putih masih mahal, Rp 60.000- Rp 65.000/kg.

Sedangkan bawang merah Rp 50.000-Rp 59.000/kg. Turunnya harga bawang merah dan bawang putih tersebut karena pasokan dari pulau Jawa ke pasar Kotim sekarang normal.

"Tingginya harga bawang merah dan putih hingga mencapai Rp60.000 -Rp70.000/kg merupakan pertama sekalinya terjadi di Kotim. Sebelumnya harga tertinggi sekitar Rp 50.000/kg," katanya.

Mahalnya harga bawang merah dan bawang putih di Kotim diduga karena adanya penimbunan yang dilakukan pihak agen besar. Hal itu sengaja dilakukan karena ingin mendapatkan keuntungan besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com