Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pabrik Siap Cabut dari Jakarta

Kompas.com - 25/03/2013, 08:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ancaman pengusaha bakal merelokasi pabriknya dari Jakarta gara-gara kenaikan upah buruh ternyata bukan isapan jembol belaka. Paling tidak, Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta (Kadin DKI Jakarta) menyebutkan, ada 41 perusahaan yang siap memindahkan pabriknya ke luar Ibu Kota.

Saat ini, ke-41 perusahaan yang rata-rata pemodal asing dan berlokasi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung serta Cilincing itu sudah melakukan sejumlah persiapan. Misalnya, pesangon untuk karyawan, survei tenaga kerja dan tanah untuk pabrik baru, hingga membuka pelatihan bagi karyawan anyar.

Rencana relokasi pabrik ini berdampak pada sedikitnya 42.000 pekerja. Data Kadin DKI Jakarta menunjukkan, selama Maret saja jumlah buruh yang dikenai pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 3.447 orang. Perusahaan sengaja memecat pekerjanya secara bertahap hingga akhir tahun nanti untuk menghindari gejolak dengan buruh.

Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kadin DKI, mengungkapkan, ke-41 perusahaan itu sudah menyiapkan lokasi pabrik baru di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebab, upah minimum di ketiga daerah ini masih jauh di bawah DKI yang sebesar Rp 2,2 juta sebulan, yakni sekitar Rp 1 juta. "Perusahaan sudah mencari tanah untuk membangun pabrik di daerah yang cenderung kondusif," katanya, Minggu (24/3/2013).

Menurut Sarman, ke-41 perusahaan yang siap merelokasi pabriknya tersebut mayoritas adalah perusahaan padat karya di bidang garmen, tekstil, dan sepatu. Mereka memutuskan relokasi karena beban operasional yang bengkak akibat kenaikan upah.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengklaim jumlah perusahaan yang bakal keluar dari Jakarta lebih banyak, yakni sekitar 90 perusahaan.

Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), menambahkan, kawasan industri di Jawa Tengah yang menjadi pilihan pengusaha untuk lokasi pabrik barunya nanti antara lain Kawasan Industri Wijayakusuma di Semarang. "Di kawasan industri ini tersedia lahan seluas 30 hektar sampai 50 hektar," ungkap dia.

Dwi Untoro, Sekretaris Dewan Pengupahan DKI, mengatakan, ancaman bahwa pengusaha akan hengkang dari Jakarta sudah mencuat cukup lama, sebelum pembahasan upah minimum. "Kami akan mengecek ke lapangan menindaklanjuti laporan Kadin," ujarnya.

Meski demikian, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tidak ambil pusing dengan rencana sejumlah perusahaan merelokasi pabriknya dari Jakarta. "Setiap ada yang pergi, maka akan ada yang datang," ujarnya. (Fahriyadi/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com