Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Peta Dukungan Agus Marto untuk BI1

Kompas.com - 26/03/2013, 09:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Agus Martowardojo tampaknya berjalan sukses. Sebagian besar fraksi di Komisi XI DPR RI puas dengan jawaban yang diberikan oleh Menteri Keuangan tersebut. Bahkan ada beberapa fraksi yang sudah menyatakan dukungannya untuk meloloskan Agus.

Seperti Fraksi Demokrat yang memang sudah menyatakan setuju supaya Agus memimpin Bank Indonesia. "Kami setujulah, itu sudah keputusan dari fraksi kok," kata Anggota Komisi XI asal fraksi Demokrat Achsanul Qosasi. Dukungan dari fraksi ini memang sudah terlihat dari awal pencalonan Agus.

Partai Amanat Nasional (PAN) pun sudah melihat bahwa Agus memiliki komitmen yang kuat serta konsep yang bagus untuk menggantikan posisi Darmin Nasution. "Kami berharap di masa perubahan nanti ada periode penyesuaian di mana ada komitmen koordinasi antar pemerintah dan DPR dapat memperkuat kinerja Agus," ujar Anggota Komisi XI asal PAN Ismed Ahmad.

Bahkan Muhammad Hatta yang juga tergabung dalam fraksi PAN menyebut Agus sebagai calon terbaik untuk mengisi jabatan orang nomor satu di bank sentral Indonesia tersebut.

Setali tiga uang dengan dua fraksi lainnya, Mustofa Assegaf yang berasal dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebut Agus sebagai pribadi yang hebat karena dalam kariernya sudah mendapat pengakuan dunia internasional seperti Bank Dunia dan IMF dalam pengendalian finansial. Karena itu PPP merasa Agus pantas diberi kesempatan menjadi Gubernur BI.

"Dia akan lebih hebat lagi di BI karena menguasai mikro prudensialnya," tambahnya. Itulah sebabnya secara fraksi, PPP akan memuluskan langkah Agus.

Sementara dua fraksi besar lainnya, yaitu Golkar dan PDI-P masih tutup mulut mengenai pengambilan keputusan yang akan diambil. Namun Anggota Komisi XI asal PDI-P Arief Budimata mengindikasikan peluang Agus untuk diterima PDI-P selepas melakukan fit and proper test cukup besar. "Kalau awalnya tadi 50:50, sekarang bisa 60:40 dengan peluang diterima lebih besar," jelasnya.

Hal ini terjadi setelah Agus menguraikan jawaban dari pertanyaan anggota Komisi XI, terutama mengenai masalah Century, Hambalang. "PDI-P akan rapat konsultasinya mengenai keunggulan dan kelemahannya," ujarnya.

Sedangkan Harry Azhar Aziz yang berasal dari Golkar pun mengaku belum mengambil keputusan. Namun kalau dilihat dari beberapa jawaban yang diberikan bagus dan bertanggungjawab, selain itu pengetahuannya akan BI pun  cukup memadai. "Semakin besar untuk terpilih (peluangnya) setelah presentasi," jelasnya.

Walaupun banyak fraksi yang sudah jelas-jelas menyatakan dukungannya, hal berbeda justru diambil Partai Keadilan Sejahtera. Anggota Komisi XI Ecky Awal Maucharam melihat kondisi ekonomi saat ini seperti defisit neraca berjalan, kurs yang tertekan dinilai tidaklah tepat jika ada pergantian di jabatan Menteri Keuangan.

"Pergantian Menkeu berisiko, karena kan BI baru dan OJK juga baru," ujarnya. Hal ini pun dirasa akan sama seperti 2008 lalu, saat Agus ditolak DPR menjabat sebagai Gubernur BI.

Sebagian pihak pun memprediksi saat pemilihan suara untuk Agus sebagai Gubernur bakal berlangsung alot. Achsanul melihat potensi dilakukan voting cukup besar. Jika melihat komposisi jumlah kursi di Komisi XI paling tidak Agus sudah mengantongi 20 suara yang berasal dari Demokrat (14), PAN(4), PPP (2) sedangkan 5 suara dipastikan menolak berasal dari suara milik PKS.

 

Jumlah Kursi Anggota Komisi XI

Demokrat

14 

PDIP   

Golkar   

10 

PKS   

PAN  

PKB  

2

PPP  

2

Hanura  

2

Gerindra

2

 (Anna Suci Perwitasari/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com