Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Perampok Tertangkap

Kompas.com - 04/04/2013, 03:50 WIB

Yogyakarta, Kompas - Polda Metro Jaya telah menangkap kawanan perampok kantor Pegadaian Syariah Unit Ngampilan, Yogyakarta, Selasa (2/4) malam di Pelabuhan Merak, Banten. Para tersangka perampokan diringkus ketika hendak menyeberang Selat Sunda menuju Lampung Timur.

Setelah menerima kabar penangkapan tersebut, Rabu pagi, Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta Komisaris Besar Mustaqim langsung menerjunkan tim ke Jakarta untuk memastikan apakah benar keenam tersangka itu kawanan perampok yang beraksi di Yogyakarta. ”Kami masih mengecek kepastiannya. Tim kami sedang menuju Jakarta,” kata Mustaqim, Rabu malam, di Yogyakarta.

Menurut informasi yang diterima Polresta Yogyakarta, keenam tersangka perampokan itu warga Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Mereka adalah Candra (29), Ali Sanjaya (32), dan Jamuddin (40), ketiganya warga Desa Tebing; Rian Kurniawan (23), warga Desa Bandarmas; Hata (26), warga Desa Wamili, Gunung Pelindung; serta Darmawan (28), warga Desa Banyumili.

Dalam aksi perampokan, Selasa (2/4) pukul 10.00, keenam tersangka tersebut membagi tugas. Salah satu tersangka, Rian, bertugas mengikat tiga pegawai pegadaian menggunakan tali rafia dibantu Candra yang mengawasi ketiganya setelah terikat.

Setelah mengikat ketiga karyawan pegadaian, seorang tersangka mengancam karyawan menggunakan pistol untuk meminta kunci brankas. Begitu diberikan dan brankas dibuka, satu tersangka langsung mengumpulkan uang dan perhiasan emas.

Adapun dua tersangka lain, saat rekan-rekannya beraksi, Hata dan Jamuddin, bertugas sebagai sopir dan pengawas.

Berbeda kesaksian

Jika dibandingkan dengan kesaksian beberapa saksi di lapangan, informasi yang diterima Polresta Yogyakarta ini sedikit berbeda. Menurut kesaksian Stefanus Supardi (72), tukang parkir di depan pegadaian, para pelaku hanya berjumlah lima orang dan semuanya menggunakan sepeda motor, bukan mobil.

Sebelum kejadian, menurut Supardi, ada lima pengendara sepeda motor berhelm masuk ke pegadaian. Mereka juga mengenakan masker penutup muka.

”Setelah beberapa menit, tiga orang di antaranya keluar dari kantor pegadaian dengan membawa ransel diikuti dua orang lainnya. Mereka langsung tancap gas memacu motor ke arah utara,” ujarnya.

Dalam aksinya, para perampok langsung menggasak berbagai macam perhiasan emas yang tersimpan pada laci-laci kecil dalam brankas dengan total nilai sekitar Rp 6 miliar. Selain itu, mereka juga mengambil uang tunai sebesar Rp 30,9 juta.

Kepala Humas Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti mengatakan, jajaran Polresta Yogyakarta sempat kesulitan melacak para pelaku perampokan tersebut. Salah satu kendalanya tidak adanya rekaman kamera pemantau (CCTV) saat kawanan perampok beraksi.

Menurut Anny, sejak tahun 2011, Polda DIY telah mengimbau kepada para pengusaha dan lembaga agar menyiagakan minimal dua tenaga satuan pengamanan (satpam) di kantor mereka. Selain itu, setiap gedung perkantoran juga wajib memasang CCTV.

”Yang disesalkan, di kantor Pegadaian Syariah Ngampilan itu hanya ada satu satpam yang berjaga. Sementara kamera CCTV saat itu tidak beroperasi karena listrik (di kawasan itu) sedang padam,” ujarnya. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com