JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Raja Sapta Oktohari mengatakan pemerintah harus segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Meski tahun ini merupakan tahun politik yang berakibat menurunnya elektabilitas pejabat bila mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat.
"Tidak masalah harga BBM naik. Namun infrastruktur juga harus tetap dibangun agar dunia usaha tetap bisa berjalan," kata Sapta yang ditemui di diskusi "Kesiapan Indonesia dalam ASEAN Economic Community 2015 di tengah Pertarungan Politik 2014 di kantornya, Jakarta, Kamis (4/4/2014).
Sapta ingin agar pemerintah berani dalam mengambil keputusan. Meski keputusan tersebut pasti ada konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Apalagi di tahun ini merupakan tahun politik yang bisa berakibat popularitas pejabat yang mengeluarkan kebijakan kenaikan BBM bersubsidi tersebut bisa langsung merosot.
"Semua keputusan memang pasti ada konsekuensinya. Siapa yang berani mengambil konsekuensi, sebab di tahun politik ini mereka kebanyakan takut dengan popularitas hilang," tambahnya.
Namun Sapta akan menyerahkan wewenang sepenuhnya rencana kenaikan harga BBM bersubsidi ini ke pemerintah. Sebab, kebijakan politik apapun yang dikeluarkan pemerintah pasti akan mempengaruhi kebijakan perekonomiannya. "Apalagi pelaku ekonomi Indonesia saat ini juga banyak yang berpolitik," tambahnya.
Sapta meminta agar pemerintah terus fokus dalam mengelola kebijakan-kebijakan prorakyat, namun juga tidak mengabaikan kesejahteraan neraca anggaran yang sampai saat ini masih defist. "Pemerintah harus fokus, euforia tahun politik sangat dirasakan," katanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.