Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Pembelian di Balikpapan Bukan Solusi

Kompas.com - 11/04/2013, 20:16 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, yang diberlakukan mulai Senin (8/4) lalu, tetap bukan merupakan solusi. Menurut warga, yang terpenting lupa diperhatikan, yakni mengawasi kendaraan yang mengantre di SPBU.

Andre, yang tengah mengisi bensin di SPBU Jalan MT Haryono mengatakan, masalah pokok belum terselesaikan. "Lha yang bikin BBM subsidi ini cepat habis kan karena banyak mobil mewah ikut membeli. Mobil pikap dobel kabin ikut ant re solar subsidi. Kemudian truk-truk besar juga antre solar subsidi. Padahal sebagian truk itu kan truk milik industri. Nggak ada pengawasan terhadap mereka," ujarnya, Kamis.

Rizal, yang juga tengah mengisi bensin untuk motornya di SPBU itu menambahkan, pemerintah tidak pernah tegas terhadap pengetap. "Coba dipikir, kami antre bensin di SPBU, sedangkan di kios-kios bensin eceran, stok selalu ada. Lebih baik yang ini dirampungkan dulu," ujarnya jengkel.

Pantauan Kompas, di setiap antrean BBM subsidi di sejumlah SPBU di Balikpapan, seperti SPBU Gunung Guntur, SPBU MT Haryono, SPBU Damai, dan SPBU Gunung Malang, selalu nampak pikap dobel kabin ikut dalam antrean. Padahal di badan mobil tertempel stiker bertuliskan nama perusahaan mereka.

Aturan Pemkot Balikpapan itu membatasi pembelian BBM subsidi. Untuk motor maksimum Rp 25.000 per hari, kendaraan roda empat Rp 120.000 per hari, sedangkan kendaraan roda enam ke atas maksimal Rp 350.000 per hari. Namun selang sehari, aturan untuk roda enam ke atas diganti, menjadi maksimal 100 liter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com