Menerima ”rezeki” pekerjaan dadakan juga dialami Letnan Satu Rendy Daniel (26), anggota Zeni Tempur Kodam IX/Udayana, yang berasal dari Manado. Ia tiba-tiba diminta membantu tim evakuasi pada Senin. Ia diminta menyelam dan mengambil kotak perekam percakapan di kokpit (CVR) di bagian ekor dan tertindih badan pesawat.
Rendy pun mengiyakan dan mengaku nekat menyelam. Wajar. Oksigen dalam tabung yang diberikan oleh petugas penyelam sebelumnya ternyata sudah menipis. ”Benar-benar menit-menit terakhir. Saya nekat saja. Syukurlah berhasil,” paparnya, seusai mengambil CVR.
Sejumlah korban penumpang Lion Air yang masih tinggal di hotel juga memberikan rezeki kepada pemilik usaha telepon genggam. Mereka mendadak harus membeli telepon genggam sekitar Rp 200.000 untuk bisa berkomunikasi dengan keluarga. Maklum, bawaan penumpang sebagian hilang atau terendam sehingga rusak.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan sejumlah pelaku pariwisata mengatakan, apa pun peristiwa di Bali pasti menjadi isu menarik. Karena itu, Pastika optimistis kecelakaan Lion Air tak mengurangi minat masyarakat mengunjungi Bali.