Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Lion Air Dapat Uang "Kaget" Rp 55 Juta Per Orang

Kompas.com - 23/04/2013, 16:17 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Sebanyak 28 penumpang korban jatuhnya pesawat Lion Air yang berasal dari wilayah sekitar Bandung diberi sumbangan uang tunai sebesar Rp 55 juta. Uang tersebut diserahkan kepada ke-28 korban secara langsung di Arion Swiss Bellhotel, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (23/4/2013).

Sebelum menerima uang tunai tersebut, para penumpang korban pesawat jatuh di laut di Bali itu berkumpul dalam ruang lobi hotel eksekutif. Sebelum bantuan diserahkan, perwakilan dari Lion Air membacakan satu per satu poin-poin perjanjian dan klausul sebagai syarat pembebasan.

"Intinya pada hari ini kami memberikan tali asih kepada para penumpang lebih dari kompensasi yang seharusnya kami berikan sesuai undang-undang," kata Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Santunan berupa uang tunai tersebut diartikan oleh Daniel sebagai pengobat rasa kaget penumpang. "Setidaknya rasa terkejut dan kaget penumpang bisa terobati," ujarnya.

Daniel melanjutkan, hingga saat ini pihak Lion Air sendiri baru dapat menghubungi 76 orang dari 101 korban kecelakaan pesawat di perairan Bali itu.

"Di Bandung ada 28, 46 orang di Bali, dan 2 orang di Jakarta. Jadi, yang bisa kami hubungi baru 76 orang. Namun, kami mencoba untuk menghubungi semua korban, tetapi mungkin pada saat kejadian ada yang ponselnya jatuh sehingga sulit dihubungi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com