Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2013, 18:02 WIB
|
EditorGlori K. Wadrianto

BANDUNG, KOMPAS.com — "Ratu Downhill" Indonesia, Risa Suseanty, yang menjadi salah satu penumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JTO 904 yang mengalami kecelakaan di Denpasar beberapa waktu lalu, tak mau mengambil uang santunan yang diberikan pihak Lion Air.

Diberitakan sebelumnya, 28 penumpang korban jatuhnya pesawat Lion Air yang berasal dari wilayah sekitar Bandung diberikan uang tunai sebesar Rp 55 juta. Uang tersebut diserahkan di Arion Swiss Bellhotel, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (23/4/2013).

"Kedatangan saya untuk memenuhi undangan dari Lion Air. Tapi, justru saya mau tanya, tujuan dari pemberian uang ini apa?" kata Risa saat ditemui di lobi hotel tersebut.

Risa pun tampak tersinggung dengan maksud dan tujuan dari pihak Lion Air dalam hal pemberian santunan tunai tersebut. Menurutnya, kerugian yang diderita bukan hanya dari segi materiil, melainkan juga dari segi psikologis dan mental.

"Kerugian saya bukan dari sekadar materiil, tapi mental dan psikis saya juga. Kalau memang ada penggantian untuk bagasi yang hilang, banyak barang-barang saya yang memiliki sentimental value yang hilang dan rusak. Saya bukan jualan barang-barang bekas," ujarnya sewot.

Risa menambahkan, bukan penggantian berupa materi yang dibutuhkan olehnya, melainkan tanggung jawab dan kejelasan secara profesional dari Lion Air. "Kalau perlu, saya yang bayar Rp 55 juta kepada pimpinan Lion Air, biar dia saya suruh naik pesawat terus jatuh di air. Uang Rp 55 juta itu kecil, berapa kali balapan saya bisa dapat. Tapi, bukan itu yang saya butuhkan," tuturnya.

Lebih lanjut, Risa menceritakan, kerugian yang dialaminya tidak sebanding dengan uang tunai yang diberikan oleh Lion Air.  Selain membatalkan beberapa janji di luar pulau karena trauma yang masih melekat, Risa juga kerap merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya.

"Saya masih belum berani untuk naik pesawat. Kemarin juga dipaksakan saja untuk pulang karena harus persiapan untuk bertanding kejuaraan Asia di China. Selain itu, saya juga suka mulai terasa sakit di pinggang dan pusing yang beda dari biasanya. Pelatih bilang harus dicek ke dokter," ungkapnya.

Untuk langkah selanjutnya, Risa belum mengetahui apa yang harus dilakukannya. Kendati demikian, wanita yang sering tampil di majalah sebagai model itu tidak memungkiri jika dirinya akan mengajukan gugatan. "Saya akan menunggu hasil dari KNKT dulu baru menentukan langkah selanjutnya. Kalau bilang force majeur itu ... (omong kosong). Buktinya, kenapa pesawat lain bisa mendarat mulus," paparnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    27th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+