Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Dua Harga Tidak Jadi?

Kompas.com - 29/04/2013, 11:22 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih terus membahas mengenai kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dari rencana membuat kebijakan dua harga BBM, kini pemerintah fokus kepada kenaikan BBM dengan satu harga.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, masyarakat termasuk Dewan Perwakilan Rakyat sudah siap untuk kenaikan harga BBM. Hanya saja, kata Jero, mereka keberatan jika kebijakan yang diambil pemerintah dengan sistem dua harga.

"Masyarakat kayaknya keberatan. Diperkirakan lebih sulit (jika diimplementasi). Dari DPR juga suaranya seperti itu. Ada harapan untuk biar satu harga saja, lebih praktis dan rakyat siap, Rakyat sudah mengerti," kata Jero sebelum menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin ( 29/4/2013 ).

Rapat terbatas itu kembali membahas BBM. Rapat dihadiri para menteri dan pejabat tinggi yang terkait dengan kebijakan BBM.

Sebelumnya, pemerintah berencana mengurangi subsidi BBM bagi pengguna mobil pribadi, dengan menerapkan harga Premium pada kisaran Rp 6.500 per liter. Sementara pengguna sepeda motor dan angkutan umum masih bisa membeli Premium dengan harga Rp 4.500 per liter.

Jero mengatakan, pembahasan selanjutnya adalah bagaimana untuk melindungi rakyat miskin yang bakal terkena imbas, termasuk pengendara sepeda motor, jika diterapkan satu harga BBM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memastikan akan memberikan kompensasi jika harga BBM dipukul rata.

Berapa kisaran harga BBM jika diterapkan satu harga? Menurut Jero, hal itu masih dipikirkan pemerintah. Hanya saja, kata dia, dipastikan harga di bawah Rp 6.500 per liter. "Bagi rakyat bawah itu (Rp 6.500 per liter) terlalu lompat. Kalau menengah atas sudah oke. Mereka pikirannya sudah Rp 6.500 per liter. Rakyat bawahkan tadinya pikirannya (BBM untuk) kita tidak naik," ucap Jero.

Ketika dimintai tanggapan pandangan berbagai pihak bahwa pemerintah ragu mengambil keputusan soal BBM, Jero membantahnya. Menurut politisi Partai Demokrat itu, pemerintah ingin menyelamatkan rakyat miskin sehingga harus dipikirkan dengan matang.

"Saudara di kampung kalau naikkan pasti susah hidupnya. Nah, kalau itu dipikirkan lebih matang, terus ditunda sebentar, dipikirkan apa kompensasinya, Apa itu salah? Mestinya dibilang pantaslah pemerintah memikirkan yang matang untuk melindungi rakyat miskin. Jangan bilang ragu-ragu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

    Whats New
    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

    Spend Smart
    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

    Earn Smart
    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    [POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

    Whats New
    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com