Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boy Thohir: VIVA Pasti Dijual

Kompas.com - 02/05/2013, 14:29 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana penjualan saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) memang sampai saat ini belum kelar. Namun, dapat dipastikan bahwa saham VIVA memang ingin dijual dengan harga yang tepat.

Menurut pengusaha Garibaldi Thohir, yang merupakan kakak Direktur Utama VIVA, Erick Thohir,  wewenang penjualan saham VIVA ada di Erick Thohir serta keluarga Bakrie.

"Kalau mau dijual sih pasti, seperti yang diberitakan di media. Penjualan (VIVA) ini, kan, tergantung kalau harganya cocok. Kan, Pak Ical (Aburizal Bakrie) dan Pak Anin (Anindya Bakrie) sudah bilang juga," kata Garibaldi atau yang akrab disapa Boy Thohir ini saat ditemui di acara Fortune Indonesia Most Admired Companies (FIMAC) di Atrium Hall Sampoerna Strategic Square Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Sayangnya, Boy enggan menjelaskan lebih lanjut proses penjualan saham VIVA ini ke banyak pihak, termasuk ke pengusaha Trans Corp, Chairul Tanjung, atau ke grup Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo. "Sampai sekarang saya tidak tahu bagaimana prosesnya," katanya.

Seperti diberitakan, Komisaris Utama PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya tidak membantah, tetapi juga tidak membenarkan soal minat Chairul Tanjung membeli 100 persen saham VIVA. "Namanya perusahaan terbuka, setiap hari memang selalu ada jual beli. Bahkan, ketertarikan itu datang dari banyak pihak dan mekanisme seperti itu tidak salah. Tapi, saya senang kok VIVA banyak yang meminati," kata Anindya saat ditemui selepas konferensi pers Kadin di Hotel Grand Melia Jakarta, Senin (8/4/2013).

Namun, Anindya enggan menjelaskan siapa investor yang berminat membeli saham VIVA tersebut. Bahkan, saat ditanyakan soal ketertarikan Chairul Tanjung, Anindya hanya melempar senyum khasnya sambil terus berlalu.

Hingga saat ini, Anindya mengaku bahwa kinerja VIVA masih gemilang. Dari laporan belum audit, pendapatan VIVA di kuartal I-2013 saja sudah meningkat sekitar 40 persen. "Minat dari investor lain pasti ada, yang lain juga banyak. Tapi, kalau bicara soal itu (rencana akuisisi), lebih baik bicara ke perusahaan sendiri saja," katanya.

Seperti diberitakan, Chairul Tanjung akhirnya buka suara terkait pembelian VIVA. Orang terkaya kelima di Indonesia ini mengaku ingin membeli saham pengendali VIVA seorang diri secara tunai. "Kami salah satu penawar utama. Kami mengajukan proposal untuk membeli semuanya, saku saya masih dalam," ucap  pria berusia 51 tahun ini di Bali, seperti dikutip Reuters, Jumat (29/3/2013).

"Hanya kami yang bisa membayar tunai 100 persen, tapi masih belum ada kesepakatan," kata Bos CT Corp ini.

Chairul mengatakan, CT Corp akan mencari pinjaman baru untuk membeli tunai saham perusahaan media milik keluarga Bakrie itu. Namun, ia menolak menyebutkan berapa nilai yang akan dipinjamnya. Keluarga Bakrie memasang valuasi VIVA 1,2 miliar dollar AS-2 miliar dollar AS.

Namun, menurut sumber-sumber Reuters, tampaknya nilai penjualan VIVA sekitar 1,8 miliar dollar AS. Padahal, kapitalisasi pasar VIVA hingga pekan ini hanya sekitar 800 juta dollar AS. Jika rencana akuisisi tersebut mulus, CT Corps bakal mengontrol 4 stasiun televisi sehingga menguasai lebih dari 40 persen belanja iklan media televisi yang nilainya mencapai 1,7 miliar dollar AS pada tahun 2011. Saat ini, CT Corp menguasai Trans TV dan Trans 7.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com