Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2013, 16:06 WIB

KOMPAS.com - Menabung pangkal kaya, ungkapan ini mungkin sudah sering kali kita dengar. Tapi mengapa kita kerap kesulitan untuk melakukannya? Sebelum penyesalan datang, ada baiknya segera diperbaiki.

1. “Gimana mau nabung, gajinya saja pas-pasan”
Uang enggak pernah cukup menjadi alasan klasik yang dipakai banyak orang untuk tidak menabung. Benar enggak sih tiap bulan kita selalu kehabisan uang? Apa iya gaji kita kekecilan? Menurut pakar keuangan, seberapa banyak pun uang yang kita miliki tetap saja kita akan lebih senang untuk menghabiskannya daripada ditabung.
Do: Berkomitmenlah untuk menghilangkan sebanyak mungkin kebocoran-kebocoran yang Anda bisa. Anda akan terkejut melihat betapa banyaknya uang tambahan yang Anda miliki dalam anggaran.

2. “Uangnya sudah habis buat bayar tagihan”
Aturan pertama dalam menyelamatkan uang Anda adalah "membayar" diri Anda terlebih dulu sebelum melakukan hal-hal lain. Sayangnya, aturan ini seringkali dilanggar. Begitu menerima gaji, kita akan sibuk di depan ATM untuk membayar ini-itu, sehingga gaji pun lenyap tanpa bekas. Ketika mau menabung, kita baru sadar bahwa tidak ada yang tersisa.
Do: Cara terbaik adalah membuat proses penyisihan uang secara otomatis. Pergilah ke bank dan buat instruksi debit otomatis dari rekening penerima gaji ke rekening tabungan atau investasi yang dimaksud. Untuk pemula, jumlahnya cukup 5 persen dari penghasilan rutin, kemudian setiap 6 bulan lakukan peningkatan presentase hingga mencapai target 30 persen.  Bila ada penghasilan tambahan, gunakan uang tersebut untuk melunasi seluruh utang yang dimiliki.

3. “Ke bank? Mana sempat?”

Baru membayangkan mesti antre di bank untuk menabung yang hanya beberapa ratus ribu saja sudah bikin malas, apalagi kalau beneran itu yang terjadi. Anda merasa usaha yang dikeluarkan lebih besar daripada jumlah uang yang akan ditabung. Daripada waktu habis untuk antre di bank, Anda lebih suka memanfaatkannya untuk hal lain.
Do: Anda tidak harus pergi ke bank setiap akan menabung. Cukup manfaatkan fasilitas yang disediakan bank, misalnya auto debet, setoran tunai yang ada di mal-mal, internet banking, dan sebagainya.

4. “Enggak ada uang nganggur”
Niat menabung sih ada, tapi apa daya, gaji tiap bulan selalu untuk membayar kebutuhan hidup sehari-hari. Mulai dari transportasi, makan, telepon, listrik, belum lagi belanja bulanan. Yang menjengkelkan, setiap tahun harga barang-barang selalu naik, sehingga semakin kecil lah kemungkinan ada uang sisa.
Do: Kita memang tidak bisa mengendalikan harga barang. Namun, kita bisa mengendalikan pengeluaran dan pemakaian.  Mulailah dengan mengganti produk elektronik dengan yang hemat energi. Lalu, bijaklah dalam berbelanja. Manfaatkan juga potongan-potongan harga yang biasa ditawarkan oleh supermarket dan pusat perbelanjaan lainnya. Selain itu, jangan malu untuk mengambil penawaran-penawaran menarik yang bisa menghemat kantong, seperti dari provider telepon, tv kabel, dan sebagainya.

5. "Menyia-nyiakan waktu senggang"
Setiap orang tentu butuh waktu untuk rileks dan me-recharge energi di rumah, tapi apakah kita memang perlu menghabiskan waktu 5 jam di depan televisi atau menonton video berjam-jam setiap hari? Padahal Anda bisa memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bisa menghasilkan uang.  
Do: Cobalah mengubah mindset Anda dari konsumen menjadi kreator atau produsen. Ya, Anda bisa memanfaatkan waktu senggang dengan melakukan kegiatan yang Anda senangi dan menghasilkan uang.  Misalnya saja, bila senang fashion dan tidak bisa lepas dari internet, Anda bisa membuat butik online, blog, dan sebagainya.
 
(CHIC/Ika Nurul Syifaa/Equita Maulidya)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com