Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 1.000

Kompas.com - 06/05/2013, 09:48 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas logam mulia di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di awal pekan hari ini mengalami kenaikan. Hal ini mengikuti kenaikan harga emas dunia.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) akhir pekan lalu naik 10,9 dollar AS (0,74 persen) ke 1.475,1 dollar AS per ounce. Harga emas tersebut merupakan kontrak untuk pengiriman 13 Juni mendatang.

Sedangkan harga emas untuk gold spot 3,98 dollar AS (0,27 persen) ke 1.474,73 dollar AS per ounce, emas di Euro spot naik 2,15 dollar AS (0,19 persen) ke 1.123,63 dollar AS per ounce dan Inggris Pound spot naik 1,9 dollar AS (0,2 persen) ke 946,27 dollar AS per ounce.

Dikutip dari situs logam mulia, Senin (6/5/2013), harga emas logam mulia terkecil dijual Rp 532.000 per gram, naik Rp 1.000 per gram dibanding perdagangan akhir pekan kemarin.

Mayoritas stok ukuran emas logam mulia tersedia, kecuali ukuran 3 dan 250 gram. Harga emas batangan ini memang sangat tergantung dengan pergerakan emas internasional dan pergerakan nilai tukar rupiah dengan dollar AS.

Berikut harga emas batangan yang dijual Logam Mulia Antam hari ini:
Pecahan 1 gram   : Rp 532.000
Pecahan 5 gram   : Rp 2.515.000
Pecahan 10 gram  : Rp 4.980.000
Pecahan 25 gram  : Rp 12.375.000
Pecahan 50 gram  : Rp 24.700.000
Pecahan 100 gram : Rp 49.350.000

Sementara harga buyback atau pembelian emas jika konsumen menjual kembali ke Antam adalah Rp 460.000 per gram, naik Rp 1.000 per gram dibanding perdagangan akhir pekan kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com