Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Darmin Menyatukan ATM Perbankan Nasional

Kompas.com - 06/05/2013, 11:51 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jabatan Darmin Nasution sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) sebentar lagi akan berakhir. Sebagai gebrakannya, Darmin berhasil melakukan sebuah reformasi di bidang perbankan yang selama ini menjadi kendala di semua perbankan.

Gebrakan tersebut adalah menyatukan sistem jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) di semua perbankan Tanah Air. Hal ini tentu saja akan memudahkan transaksi bagi nasabah dan menguntungkan bagi pihak prinsipal (perusahaan penyedia jaringan ATM) dan perbankan itu sendiri.

"Jadi ini mimpi besar saya. Sebab, selama puluhan tahun nasabah perbankan tidak bisa melakukan transfer antarbank. Dengan penandatanganan kerja sama ini, nantinya semua bank di Tanah Air bisa melakukan transfer dana di ATM," kata Darmin saat memberikan sambutan "Penandatanganan Kerjasama Layanan Transfer Dana Antarprinsipal ATM atau Debet Nasional" di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin (6/5/2013).

Menurut Darmin, proses untuk mewujudkan impiannya ini tidak mudah. Sebab, selama ini pihak perbankan memiliki ego masing-masing atas dasar komersial sehingga proses layanan transfer antarbank menjadi terhambat.

Namun, saat itu Darmin mengundang direksi perbankan khususnya dari bank besar untuk menyampaikan keluhannya tersebut. Hal ini atas dasar perbankan Tanah Air dinilai ketinggalan zaman, khususnya dalam hal transaksi elektronik atau belum bisanya transfer antarbank di bank Tanah Air.

"Saya hanya bicara lima menit kepada direksi bank tersebut. Pada dasarnya kita semua sudah satu visi untuk menyatukan sistem transfer perbankan ini. Akhirnya mereka setuju dan meminta waktu tiga bulan untuk menyiapkan itu semua," tambahnya.

Nantinya, Darmin berharap agar nasabah tidak perlu membawa banyak kartu (kredit, debit, e-money) untuk melakukan banyak transaksi. Sebab, Darmin ingin hanya dengan satu kartu yang dimiliki nasabah, nantinya bisa digunakan untuk bertransaksi apa pun dan di mana pun.

"Nanti bisa seperti kartu pintar, bisa bayar kereta, parkir, dan lain-lain. Ini sudah berjalan di negara lain sekitar kita. Kita malah belum bisa," jelasnya.

Kini, layanan transfer antarbank ini bisa dilakukan di tiga perusahaan switching, yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), PT Rintis Sejahtera (ATM Prima), dan PT Daya Network Lestari (ATM Alto). Harapannya, penyatuan sistem transfer dana antarbank ini bisa rampung pada Juli 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com