Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Ekonomi Serpong-Tanah Abang Dihapus

Kompas.com - 07/05/2013, 04:30 WIB

Serpong, Kompas - Mulai Selasa (7/5) ini, KRL ekonomi tak lagi melayani jalur Serpong-Tanah Abang. Pelayanan kereta bertarif Rp 1.500 sekali jalan itu diganti dengan KRL commuter line yang tiketnya Rp 8.000 sekali jalan.

Pemberitahuan penghentian operasi KRL ekonomi Serpong-Tanah Abang itu diumumkan melalui pengeras suara di stasiun-stasiun kereta yang dilewati jalur tersebut. Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa mulai Selasa, 7 Mei, KRL ekonomi dihapuskan karena kereta itu tidak memenuhi standar keselamatan dan pelayanan.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Sukendar Mulya menyampaikan penjelasan senada. ”Alasannya semata-mata karena rangkaian KRL ekonomi itu sudah tua, jadi perlu diganti demi keselamatan penumpang dan tentunya juga untuk peningkatan pelayanan,” katanya. Menurut Sukendar, ada empat perjalanan KRL ekonomi Serpong-Tanah Abang yang ditiadakan.

Dari pantauan Kompas, kondisi KRL ekonomi memang sangat memprihatinkan. Gerbong kereta penuh coretan, dindingnya kusam dengan cat yang sudah mengelupas dan berkarat. Lantai gerbong pun ada yang berlubang-lubang. Pintu dan jendela juga sudah tidak bisa ditutup lagi.

Sukendar menambahkan, saat ini baru jalur Serpong-Tanah Abang yang dihapus. ”Untuk jalur lain (Jakarta-Bogor dan Jakarta-Bekasi) belum,” ujarnya.

Penumpang keberatan

Sementara itu, penumpang yang biasa memakai jasa KRL ekonomi mengatakan keberatan dengan penghapusan tersebut.

Fathur (29), salah satu penumpang, menolak penghapusan KRL ekonomi karena ia harus mengeluarkan ongkos transportasi lebih banyak lagi untuk kerja.

”Selama ini saya selalu memakai KRL ekonomi. Kereta ini sangat membantu masyarakat kecil seperti kami ini,” kata warga Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, yang bekerja di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, itu.

Menurut Fathur, sangat berat bagi pegawai kecil seperti dirinya jika harus naik KRL commuter line yang tiketnya Rp 8.000 sekali jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com