Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Harga Emas Antam Turun

Kompas.com - 07/05/2013, 09:50 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Harga emas logam mulia di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini kembali mengalami penurunan. Hal ini mengikuti penurunan harga emas dunia.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) kemarin turun 6,5 dollar AS (0,44 persen) ke 1.461,5 dollar AS per ounce. Harga emas tersebut merupakan kontrak untuk pengiriman 13 Juni mendatang. Adapun harga emas untuk gold spot turun 6,86 dollar AS (0,47 persen) ke 1.462,6 dollar AS per ounce, emas di Euro spot turun 5,41 dollar AS (0,48 persen) ke 1.118,18 dollar AS per ounce, dan Inggris Pound spot turun 4,99 dollar AS (0,53 persen) ke 940,57 dollar AS per ounce.

Dikutip dari situs logam mulia, Selasa (7/5/2013), harga emas logam mulia terkecil dijual Rp 531.000 per gram, turun Rp 1.000 per gram dibanding perdagangan kemarin. Mayoritas stok ukuran emas logam mulia tersedia, kecuali ukuran 3 dan 250 gram.

Harga emas batangan ini memang sangat tergantung dari pergerakan emas internasional dan pergerakan nilai tukar rupiah dengan dollar AS.

Berikut harga emas batangan yang dijual Logam Mulia Antam hari ini:
Pecahan 1 gram   : Rp 531.000
Pecahan 5 gram   : Rp 2.510.000
Pecahan 10 gram  : Rp 4.970.000
Pecahan 25 gram  : Rp 12.350.000
Pecahan 50 gram  : Rp 24.650.000
Pecahan 100 gram : Rp 49.250.000

Sementara itu, harga buyback atau pembelian emas jika konsumen menjual kembali ke Antam adalah Rp 459.000 per gram, turun Rp 1.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com