Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Rekor Baru, IHSG Dekati 5.100

Kompas.com - 08/05/2013, 17:05 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (8/5/2013) ditutup menguat 46,55 poin (0,9 persen) ke 5.089,34, yang merupakan rekor baru IHSG.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG tercatat naik tertinggi sebesar 46,55 poin ke 5.089,34. Namun, IHSG juga sempat jatuh tipis 1 poin ke 5.041,37 di sesi pertama IHSG. Ada 190 saham naik, 210 saham turun, 108 saham stagnan dan 109 saham tidak diperdagangkan. IHSG ditransaksikan sebanyak 193.774 kali transaksi, sebesar 6,044 miliar lembar saham dan senilai Rp 5,98 triliun.

Asing tercatat net buy Rp 176 miliar. Mayoritas sektor saham mengalami kenaikan yang dimotori oleh sektor saham pertambangan yang naik 2,16 persen, perdagangan 2,16 persen, konsumer 1,35 persen, properti 1,32 persen, misc industry 1,29 persen dan manufaktur 0,99 persen. Sementara sektor saham yang turun adalah agriculture 0,3 persen dan keuangan 0,02 persen.

Indeks LQ45 mengalami kenaikan 6,14 poin (0,72 persen) ke 860, indeks JII naik 7,36 poin (1,09 persen) ke 684 dan indeks KOMPAS100 naik 8,42 poin (0,76 persen) ke 1.111.

Saham-saham yang menjadi penguat IHSG antara lain MNCN naik 7,9 persen, BUMI naik 6,2 persen, BMTR naik 4,3 persen, AKRA naik 4 persen dan ASRI naik 3,8 persen.

Sementara itu, saham-saham yang menjadi pemberat IHSG antara lain BBTN turun 2,8 persen, BBRI turun 2,1 persen, AALI turun 2 persen, HRUM turun 1,9 persen dan ICBP turun 1,6 persen. Mayoritas bursa regional mengalami kenaikan, kecuali bursa Vietnam dan Malaysia.

Bursa yang mengalami kenaikan antara lain bursa S&P Asia naik 6,86 poin ke 3.578,38, bursa Tokyo Indeks naik 5,77 poin ke 1.194,34 dan bursa Nikkei 225 naik 105,45 poin ke 14.285,69.

Sementara itu, bursa Shanghai Shenzhen naik 12,86 poin ke 2.542,8, bursa Hongkong Hangseng naik 197,26 poin ke 23.244,35, bursa Korea Kospi naik 2,1 poin ke 1.956,45 dan bursa Singapura naik 30,28 poin ke 3.413,44.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com