Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Uji Coba Pengendalian BBM

Kompas.com - 10/05/2013, 09:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menginstruksikan kepada PT Pertamina untuk melaksanakan uji coba sistem pemantauan dan pengendalian bahan bakar minyak berbasis teknologi informasi di stasiun pengisian bahan bakar umum di wilayah Jakarta pada Mei 2013 ini.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral A Edy Hermantoro, Kamis (9/5/2013), di Jakarta, menyatakan, uji coba itu perlu dilakukan untuk memastikan kesiapan implementasi sistem tersebut di lapangan.

Dengan sistem itu, semua transaksi pembelian BBM bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) akan tercatat sehingga bisa diketahui jika ada kendaraan membeli BBM bersubsidi melebihi batas kewajaran. Pada kendaraan akan dipasang alat pemantau data pembelian BBM bersubsidi oleh kendaraan.

Menurut rencana, penerapan sistem pengendalian BBM dengan menggunakan teknologi itu akan mulai diberlakukan pada Juli nanti. Lelang pengadaan perangkat sistem itu telah dilakukan, sedangkan implementasi sistem itu pada tahap awal akan diberlakukan di wilayah DKI Jakarta.

Dari sisi regulasi, Edy menjelaskan, aturan pelaksanaan sistem pengendalian BBM itu dapat diterbitkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. Pelaksanaan teknis di lapangan mengenai penerapan sistem pengendalian BBM ini bisa dilakukan Pertamina selaku korporasi bekerja sama dengan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

Sementara itu, anggota Komite Badan Pengatur Hilir Migas Ibrahim Hasyim menyatakan, pihaknya telah menerima laporan persiapan penerapan sistem pengendalian BBM dari Pertamina. Pengecekan di lapangan dilakukan bersama Himpunan Wirausaha Nasional Migas. ”Kami harus mempelajari kelemahan sistem ini. Jika sudah mantap, maka akan diterapkan secara nasional,” katanya.

Pertamina terus menjelaskan tata cara dan perlunya monitoring serta pengendalian BBM subsidi. Hal ini berkaitan dengan konsumsi Premium dan solar yang terus meningkat tajam belakangan ini. ”Pengendalian perlu demi ketahanan energi bangsa ini,” ujar Hanung Budya, Direktur Perdagangan dan Pemasaran Pertamina, awal pekan ini.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (8/5/2013), menegaskan, pemerintah masih terus mematangkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2013, yang di dalamnya mencakup pengurangan defisit, pengurangan subsidi BBM, serta perubahan harga BBM dan anggaran kompensasi bagi masyarakat kurang mampu. RAPBN-P ini akan segera diajukan dan dibahas bersama DPR secepatnya agar tidak ada ketidakpastian yang terlalu lama.

”Mengingat urgensi penyelesaian APBN-P 2013 ini, pemerintah sangat berharap bisa dilakukan kerja sama yang baik dengan DPR sehingga pembahasan berjalan lebih cepat. Pemerintah tidak ingin ada ketidakpastian yang terlalu lama,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai memimpin Rapat Kabinet Paripurna. Agenda rapat membahas kebijakan pemerintah terkait perekonomian ke depan, termasuk di dalamnya tentang RAPBN-P 2013.

Terkait kebijakan pengurangan subsidi BBM atau dengan kata lain kebijakan menaikkan harga BBM, menurut Presiden, dapat diberlakukan setelah DPR menyetujui anggaran kompensasi dalam RAPBN-P itu. Sementara kebijakan pengurangan defisit anggaran ditempuh melalui pengurangan belanja kementerian dan lembaga negara.

”Dalam waktu dekat, saya akan bertemu pimpinan DPR,” kata Presiden.(EVY/WHY/ATO/NIT/NWO/ppg)

Artikel terkait dapat dibaca dalam topik: Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Whats New
    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    Whats New
    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

    Whats New
    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Whats New
    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    Whats New
    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Surat Utang Negara adalah Apa?

    Work Smart
    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

    Whats New
    Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

    Whats New
    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

    Whats New
    Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

    Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

    BrandzView
    Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

    Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

    Whats New
    Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

    Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

    Whats New
    Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

    Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com