Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Negara Terbaik di Asia untuk Ibu, Indonesia...?

Kompas.com - 12/05/2013, 15:18 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Laporan tahunan lembaga Save The Children menempatkan Singapura sebagai negara terbaik di kawasan Asia untuk Ibu, dengan membandingkan keadaan ibu dan anak di 176 negara.

Indikator yang menjadi ukuran di antaranya pendidikan, kondisi ekonomi, kesehatan ibu, dan kondisi anak. Secara global, negeri ini menempati urutan ke-15 di dunia, mengungguli negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Inggris. Singapura juga dinobatkan sebagai negara yang paling aman untuk melahirkan bayi.

Rasio kematian bayi tergolong sangat rendah, kurang dari 0,5 bayi yang meninggal dalam satu hari untuk setiap 1.000 bayi yang dilahirkan. Direktur organisasi, Mike Novell, memuji Singapura yang memiliki jumlah tenaga medis yang cukup dan berkualitas. Tenaga medis ini didukung oleh teknologi kesehatan canggih yang dapat mengatasi kelahiran prematur, infeksi, dan komplikasi ketika Ibu melahirkan.

Tiga faktor ini merupakan penyebab utama kematian bayi yang baru dilahirkan. "Singapura mempunyai standar yang tinggi dan dapat menjadi contoh bagi negara Asia lainnya" tutur Mike.

Presiden Organisasi Kewanitaan Singapura, Laura Hwang menyambut baik ranking tersebut. "Kami tidak membantah, bahwa luas negara yang kecil memudahkan para ibu untuk menikmati akses kesehatan yang berkualitas, kami juga didukung oleh sanitasi yang baik dan air bersih yang dapat ditemukan di seluruh penjuru negeri ini," jelasnya.

Ranking yang sama menempatkan Indonesia di urutan 106. Laporan lembaga ini menyebutkan keberhasilan pemerintah menyelamatkan lebih banyak bayi yang dilahirkan dalam satu dekade terakhir. Indonesia telah mengurangi secara drastis angka kematian bayi sebanyak 48% dalam kurun waktu 1990-2011. Namun, sayangnya, belum ada banyak perubahan berarti terhadap angka kematian Ibu yang melahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com