Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY Bantu Kebutuhan Daging Nasional 2014

Kompas.com - 13/05/2013, 08:36 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta siap membantu memenuhi kebutuhan daging nasional dalam rangka mencapai target swasembada daging sapi pada 2014.

"Tahun ini (2013) kami targetkan 15.000 ekor sapi dapat dikirim ke Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dan Jawa Barat," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sutarno di Yogyakarta, Senin.

Ia mengatakan mulai awal Januari 2013 hingga saat ini, DIY telah menyalurkan 3.000 ekor sapi untuk kebutuhan DKI Jakarta. Sementara itu untuk menambah penyaluran daging sapi pihaknya akan melakukan penambahan dan perbaikan rumah pemotongan hewan (RPH) di DIY.

"Sekarang memang sebagian besar yang disalurkan masih berupa sapi hidup," katanya.
Selanjutnya dalam pemenuhan terget penyaluran sapi, ia menjelaskan Distan telah menyiapkan berbagai program peningkatan populasi sapi.

Program tersebut antara lain berupa pemberian insentif bagi peternak yang memiliki sapi bunting minimal lima bulan. Untuk tahun 2013, kata dia, pemberian insentif tersebut ditujukan kepada 16 kelompok peternak dengan target 265 ekor sapi bunting. Setiap peternak akan diberikan insentif Rp600.000 per ekor sapi dengan total keseluruhan Rp180 juta.

"Jadi bagi peternak yang memiliki sapi minimal telah buntung lima bulan akan mendapatkan dana insentif tersebut," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dinas pertanian juga akan memberikan fasilitas lainnya bagi peternak sapi. Fasilitas tersebut berupa pemberian bibit atau induk sapi bagi 24 kelompok peternak sapi di DIY. Masing-masing kelompok, kata dia, rencananya akan diberikan 30 ekor sapi sehingga total keseluruhan sebanyak 720 ekor sapi.

Sementara itu populasi sapi di DIY pada 2013 ditargetkan mencapai 385.000 ekor, meningkat dari jumlah tetap populasi sapi pada 2012 sebanyak 358.000 ekor.

Menurut dia, peningkatan populasi sapi itu juga didukung oleh kesadaran peternak sapi di daerah setempat, yang rata-rata memandang sapi sebagai aset. "Kebanyakan peternak telah memiliki prinsip sapi sebagai aset keluarga untuk memenuhi kebutuhan darurat kapan saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com