Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Berhenti Operasi

Kompas.com - 15/05/2013, 02:58 WIB

Solo, Kompas - Akibat kelangkaan elpiji 3 kilogram, sejumlah usaha skala rumah tangga dan usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM harus berhenti produksi, seperti dialami Hartinah (48) dan Harno (45).

Hartinah yang sehari-hari berjualan nasi, sayur, dan lauk-pauk matang sudah tiga hari terakhir tidak bisa berjualan karena tidak bisa memasak, sementara Harno sempat seminggu tidak membuat wingko babat. Baru pada Selasa (14/5) ia bisa kembali berproduksi setelah mendapatkan satu tabung.

”Dulu, waktu minyak tanah langka, orang kecil susah. Sekarang sudah diganti gas, langka lagi, orang kecil juga yang susah. Apa orang kecil disuruh susah terus,” kata Hartinah, Selasa.

Hartinah menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya hanya makelar sepeda motor yang penghasilannya tidak menentu. Penghasilan Hartinah Rp 125.000-Rp 150.000 per hari. Kedua anak, menantu, dan cucunya tinggal bersamanya.

”Gas di pengecer sini sudah habis semua. Di beberapa pangkalan yang saya datangi, kalau tidak baru saja habis stoknya, ya, belum dikirim stoknya. Saya mau beli elpiji 12 kilogram, tidak punya uang untuk beli tabungnya,” kata Hartinah.

Harno mengatakan, dari empat tabung gas yang dia miliki, hanya satu tabung yang terisi. Satu hari Harno bisa memproduksi 400-500 wingko babat dengan harga Rp 1.000 per buah. ”Kalau mau pakai minyak tanah, hasilnya kurang bagus. Lagi pula, cari minyak tanah di sini lebih sulit lagi,” kata Harno menjelaskan.

Salah satu pengecer di Kartasura, Sukoharjo, Eko Prasetyo, mengungkapkan, alokasi yang diterimanya berkurang dari biasanya 50 menjadi 35 tabung. Sejak tiga minggu terakhir, kiriman stok yang biasanya tiga kali seminggu menjadi dua kali seminggu.

”Saya tanya petugas agennya, katanya mereka juga dikurangi dari tiga rit menjadi satu rit. Satu rit itu 650 tabung. Jadi jatah pangkalan-pangkalan juga dikurangi,” kata Eko.

Kepala Bidang Gas Elpiji 3 Kg Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Surakarta Budi Prasetyo mengatakan, pihaknya telah meminta tambahan 100 persen dari alokasi harian yang didistribusikan untuk dua hari. Menurut dia, tambahan itu sudah sampai pada pangkalan-pangkalan.

”Kami akan pantau sampai Jumat, kalau masih langka, kami akan minta tambahan lagi,” kata Budi. (EKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com