Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2013, 23:35 WIB

KOMPAS.com — Anak yang sehat tercukupi kebutuhan gizinya dan seimbang. Ibarat sebuah piramida, ada jenis makanan di bagian terbawah yang mesti dikonsumsi lebih banyak karena manfaatnya lebih besar, dan makin ke atas makin kurang manfaatnya. Apa saja jenis makanan tersebut?

dr Alfon dalam penyuluhan di hadapan ibu-ibu di Desa Banua Gea, Nias, Sumatera Utara, Selasa (14/5/2013) lalu, mengungkapkan bahwa anak-anak dari kecil mesti terpenuhi gizinya supaya tumbuh sehat. Kecukupan gizi tersebut bisa dikenali lewat piramida gizi seimbang yang bisa dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian bawah, tengah, dan atas dengan kategori fungsi makanan masing-masing.

Di bagian bawah ada sumber zat tenaga atau karbohidrat. Ini dianjurkan untuk dikonsumsi lebih banyak karena untuk beraktivitas. Makanan ini bisa diperoleh dari beras, jagung, mi, kentang, singkong, roti, dan sagu.

Di bagian tengah piramida, ada sumber zat pengatur yakni vitamin dan mineral. Bisa diperoleh melalui konsumsi sayuran dan buah-buahan seperti kangkung, bayam, kacang panjang, pisang, jeruk, dan mangga.

Di bagian atas, ada sumber makanan zat pembangun dari protein dan lemak. Jenis makanan ini bisa diperoleh dari lauk pauk, yakni ikan, tempe, tahu, udang, daging, dan telur.

Sementara di ujung piramida, ada makanan ringan dengan kandungan gula dan garam yang dianjurkan untuk dikonsumsi seadanya, tidak boleh terlalu banyak. Seperti permen, es krim, dan makanan ringan lainnya.

Kecukupan makanan itu mesti diikuti oleh pola makan sehat, yakni tiga kali sehari pagi, siang, dan malam. Bagaimana kalau sudah mengikuti pola makan ini tapi anak masih tidak tumbuh normal? Maka, mungkin ada yang salah dari pemberian jenis makanannya. Karena apabila gizi tidak cukup, maka akan terhambat pertumbuhannya.

Kebanyakan orangtua kerap memberikan jajanan untuk anak daripada asupan makanan bergizi. Padahal patut diketahui ada makanan atau jajanan yang tidak aman untuk anak-anak. Beberapa indikasi makanan menjadi tidak aman dikonsumsi adalah karena tidak disimpan dengan benar atau kotor, penjual yang peralatannya tidak higienis, dibuat dari bahan yang tidak bersih, atau dibuat dari bahan kimia berbahaya.

“Dengan mengenal gizi sejak dini, seperti piramida gizi seimbang, anak-anak dengan gizi kurang atau gizi buruk tidak ada lagi,” ujar dr Alfon.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com