Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Credit Suisse: Emas Bakal Terhempas ke 1.100 Dollar AS

Kompas.com - 17/05/2013, 08:00 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Para investor emas wajib menyimak analisa yang dirilis oleh Credit Suisse Group AG terkait harga emas. Menurut Credit Suisse, harga emas yang sudah merosot 17 persen sejak Januari 2013, akan terus tergerus hingga penurunannya mencapai 20 persen dalam setahun. Alasannya, tingkat inflasi saat ini moderat dan adanya risiko perlambatan ekonomi yang memburuk.

Menurut Ric Deverell, head of commodities Credit Suisse, harga emas akan diperdagangkan pada level 1.100 dollar AS per troy ounce dalam setahun dan di bawah 1.000 dollar AS dalam lima tahun. Dia juga menambahkan, meski harganya sudah murah, namun kondisi itu tidak mendorong bank sentral untuk membeli emas.

"Harga emas akan terus anjlok. Kebutuhan untuk membeli emas untuk melindungi kekayaan akan semakin menurun. Bahkan, ada kemungkinan, inflasi dalam satu hingga tiga tahun ke depan bakal menghilang," papar Deverell di London, kemarin (16/5/2013).

Deverell melanjutkan, investor sudah kehilangan kepercayaan terhadap emas meskipun bank sentral terus mencetak uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Pernyataan Deverell tersebut didukung oleh hasil riset Credit Suisse yang dirilis 3 Januari lalu.

"Emas terjatuh ke dalam pasar bearish pada bulan lalu setelah mencetak kenaikan selama 12 tahun berturut-turut. Emas benar-benar akan terhempas," kata Credit Suisse.

Dalam beberapa pekan ke depan, Ceredit Suisse memprediksi, harga emas akan terjatuh hingga ke posisi 1.350 dollar AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com