Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Buka Penerbangan Bandung-Denpasar

Kompas.com - 17/05/2013, 17:33 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memperluas jaringan/network penerbangan di rute domestik serta untuk terus meningkatkan layanannya kepada para pengguna jasa, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Sabtu (18/5/2013) besok, akan membuka rute penerbangan baru Bandung-Denpasar.

Penerbangan Bandung-Denpasar akan dilayani Garuda satu kali setiap hari dengan unit Boeing 737-800 berkapasitas 156 penumpang, terdiri atas 12 penumpang di kelas eksekutif dan 144 penumpang di kelas ekonomi.

"Penerbangan Bandung-Denpasar dilayani dengan pesawat GA 334 yang berangkat dari Bandung pukul 12.25 WIB dan tiba di Denpasar pada pukul 15.05 Wita," kata VP Corporate Communication Garuda Pujobroto, Jumat (17/5/2013), di Jakarta.

Penerbangan Denpasar-Bandung dilayani dengan GA 335 yang berangkat dari Denpasar pukul 11.00 Wita dan tiba di Bandung pada pukul 11.40 WIB.

Pembukaan rute baru tersebut diharapkan dapat mempermudah pengguna jasa yang hendak bepergian dari Bandung menuju Denpasar dan sebaliknya, terutama wisatawan dan pebisnis dari dalam dan luar negeri.

Denpasar merupakan hub atau titik kumpul penerbangan Garuda Indonesia untuk rute penerbangan ke Australia, Jepang, dan Korea. Melalui rute ini, para pengguna jasa dari Bandung juga dapat melanjutkan penerbangan ke Melbourne, Sydney, Perth, Tokyo, dan Osaka.

Selain itu, pengguna jasa dari Bandung juga dapat melanjutkan penerbangan ke kota-kota di Indonesia lainnya, antara lain Lombok, Kupang, Makassar, dan Timika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com