Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Korban yang Tertimbun, Freeport Gunakan Pendeteksi Getaran

Kompas.com - 18/05/2013, 15:46 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia menggunakan peralatan pendeteksi getaran yang disebut "Lifepak 3" untuk mengetahui apakah masih ada korban yang hidup di area reruntuhan fasilitas tempat pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan.

General Manajer Tambang PT Freeport yang juga mengepalai Tim Penyelamat Nurhadi Sabirin di Timika, Sabtu (18/5/2013), mengatakan, peralatan Lifepak 3 tersebut telah mendeteksi getaran-getaran yang seirama dengan detak jantung manusia. Namun, menurut Nurhadi, belum dapat dipastikan karena ada kemungkinan disebabkan oleh getaran-getaran lainnya.

"Kami belum dapat mendeteksi tanda-tanda berpotensi lainnya selama 72 jam lalu," kata Nurhadi.

Menurut dia, tim penyelamat terus berupaya 24 jam tanpa henti secara cepat mengupayakan penyelamatan sekitar 23 pekerja yang diduga masih tertimbun dalam reruntuhan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan sejak Selasa (14/5/2013). Namun, semakin banyak waktu yang dibutuhkan, justru semakin memperkecil kemungkinan adanya pekerja yang selamat.

Nurhadi menambahkan, pihaknya telah mengerahkan para pakar beserta perlengkapan terbaik agar dapat menyelesaikan upaya penyelamatan para pekerja yang masih tertimbun.

Insiden runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan pada Selasa lalu berasal dari bagian atas fasilitas dan hingga kini material batuan masih terus berjatuhan sehingga menghambat proses penyelamatan para pekerja.

Terkait insiden runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan tersebut, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto menegaskan akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab tragedi tersebut.

"Kita akan menyiapkan bantuan tenaga ahli internasional dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk melakukan investigasi," kata Rozik.

Ia menambahkan, PT Freeport akan menempuh segala langkah yang memungkinkan untuk memastikan kasus serupa tidak terulang kembali. Insiden runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan PT Freeport mengakibatkan lima pekerja meninggal dunia dari 15 orang yang sudah dievakuasi.
 
Pihak perusahaan meyakini sampai saat ini masih terdapat 23 pekerja yang terjebak di reruntuhan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah tersebut. Lima dari 10 pekerja yang ditemukan hidup beberapa hari lalu telah diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani perawatan lanjutan, sedangkan lima orang lainnya masih dirawat di RS Tembagapura.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

    Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

    Whats New
    Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

    Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

    Whats New
    Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

    Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

    Whats New
    'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

    "Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

    Whats New
    Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

    Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

    Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

    Whats New
    Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

    Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

    Whats New
    PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

    PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

    Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

    Whats New
    Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

    Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

    Whats New
    Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

    Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

    Whats New
    Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

    Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

    Whats New
    Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

    Kredivo Bidik Penyaluran Pembiayaan Produktif Tembus 10 Persen

    Whats New
    Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan 'Transfer Pricing'

    Grant Thornton: Perusahaan Multinasional Perlu Taat Aturan "Transfer Pricing"

    Whats New
    OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

    OJK Sebut Pangsa Pasar Perbankan Syariah Capai 7,38 Persen Per Maret 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com