Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2013, 14:45 WIB

KOMPAS.com - Usia balita termasuk dalam usia rawan karena pertumbuhan dan perkembangan di usia ini akan menentukan perkembangan fisik dan mental anak di usia remaja. Sayangnya, anak-anak di usia ini umumnya mulai mengalami susah makan dan hanya mau makanan favoritnya.

Oleh karena itu diperlukan pengasuhan yang tepat  untuk menanamkan kebiasaan makan makanan yang beragam. Hal tersebut bisa diawali dengan menanamkan kecintaan anak pada makanan sehat.

Ahli gizi dari Universitas Indonesia sekaligus Direktur Micronutrient Initiative Indonesia (MII) dr. Elvina Karyadi mengatakan, memaksa anak makan makanan yang bergizi tidak akan efektif. Mereka harus mengerti dan mulai mencintai makanan bergizi.

"Penyadaran melalui edukasi gizi sejak dini pada anak-anak akan menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap makanan bergizi. Sehingga mereka tidak akan merasa terpaksa untuk makan, karena mereka sudah mengerti makanan bergizi dibutuhkan oleh tubuh mereka," papar Elvina dalam Nutritalk bertajuk "Pentingnya Tumbuhkan Kecintaan pada Gizi Sejak Dini" oleh Sarihusada Selasa (21/5/2013) di Jakarta.

Elvina mengatakan, pemahaman mengenai pentingnya asupan gizi yang baik dan mencukupi melalui edukasi gizi mulai dapat dilakukan sejak anak bisa memakan makanan-makanan padat, yaitu sejak anak diberi makanan pendamping air susu ibu (MPASI). Namun paling efektif edukasi diberikan pada anak berusia dua hingga enam tahun.

Anak perlu diperkenalkan jenis-jenis makanan bergizi, terutama sayuran dan buah. Orangtua juga perlu memahami bahwa makanan yang dikonsumsi anak harus terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, serta sayur dan buah, sehingga bergizi seimbang.

"Edukasi tidak hanya dilakukan di rumah, namun juga di lembaga pendidikan termasuk pendidikan usia dini (PAUD)," ujarnya.

Di PAUD, lanjut Elvina, anak-anak mendapatkan pengalaman, sosialisasi, serta pengajaran pada masa terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) mengatakan, gizi sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Maka gizi merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian Direktorat Jenderal PAUDNI.

"Kami mendorong penyelenggaraan bentuk PAUD yang holistik integratif yang mencakup pendidikan dan layanan terhadap pemenuhan seluruh kebutuhan dasar anak, termasuk kesehatan dan gizi mereka," papar Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com